Walikota Banjarmasin Resmi Buka Forum Diskusi Sasirangan Dalam Rangka BSF ke-5

BAJARMASIN, klikkalsel.com – Dalam rangka Hari Jadi Kota Banjarmasin ke 495, Pemko Banjarmasin juga menggelar kegiatan Forum Diskusi Sasirangan yang merupakan rangkaian Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) ke-5, dibuka oleh Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina.

Dalam kegiatan tersebut turut berhadir Wakil Walikota Banjarmasin, Arifin Noor, Ketua Dekranasda Kota Banjarmasin, Siti Wasilahdan Wakil Dekranasda Kota Banjarmasin, Hardiyanti, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin, Ichrom Muftezar, Kepala Dinas Koperasi, Usaha mikro, dan Tenaga Kerja, Muhammad Isa Ansari, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Drs. Muhammad Ikhsan Alhak, serta para penggiat kain sasirangan di Kota Banjarmasin.

Ibnu Sina memaparkan tujuan kegiatan tersebut dalam rangkaian Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) yang digelar pada 8 Oktober mendatang secara Online dan Offline.

“Alhamdulillah, Hari ini kita melaksanakan Forum Diskusi Sasirangan dalam rangkaian Banjarmasin Sasirangan Festival. sebuah kain wastra nusantara dari khas Banjarmasin dan Kalimantan Selatan,” paparnya.

Ia berharap nantinya kegiatan dapat menjadi daya tarik wisata dengan keanekaragaman budaya Nusantara sehingga digelar kegiatan forum diskusi untuk menerima masukan dari semua pihak penggiat kain sasirangan.

“Mudah-mudahan bisa menjadi daya tarik wisata dan juga kekayaan budaya Nusantara. Oleh karena itu, diskusi ini digelar untuk mendapatkan masukan dari semua pihak,” harap Ibnu Sina.

H Ibnu Sina menginginkan kegiatan BSF nantinya dapat didukung oleh semua pihak demi kelancaran acara BSF yang ke-5.

“Mudah-mudahan acara ini bisa di dukung oleh semua pihak. untuk mendapatkan masukan dari dari semua pihak yang hadir dalam acara nanti adalah para pengrajin, para pelaku usaha, dan dukungan dari perbankan kemudian dari Dekranasda Kota Banjarmasin sebagai tuan rumah dalam rangkaian BSF ke-5,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, nantinya acara tersebut digelar secara hybrid yakni offline dan online dengan protokol kesehatan yang ketat.(adv/fachrul)