Wakil Walikota Banjarmasin Minta Warga Melapor Jika Mendapati Kekerasan Terhadap Anak

Ilustrasi kekerasan terhadap anak

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Kasus kekerasan dan penelantaran terhadap anak

mulai ramai dibicarakan, bahkan penemuan anak di gudang rumah kosong di kawasan Banjarmasin Barat tersebut membuat banyak orang prihatin.

Wakil Walikota Banjarmasin Hj Ananda mengaku sudah mengetahui tentang adanya kasus kekerasan dan penelantaran terhadap anak tersebut.

“Saya mendapat informasi pertama itu dari grup bersama Pak Walikota, dan di grup itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Banjarmasin langsung mengkonfirmasi kasus tersebut,” terangnya.

“Dan dari laporan yang kami terima itu sudah di tindak lanjuti oleh DPPPA,” tambahnya.

Ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat apabila ada melihat hal serupa di lingkungannya agar segera melaporkan kasus tersebut ke DPPPA Banjarmasin.

“Saya mengimbau apabila ada tindak kekerasan serupa, atau yang lainnya, karena tindak kekerasan ini ada bermacam-macam, agar bisa melaporkannya ke Pemko Banjarmasin,” tuturnya.

“Karena kita Pemko Banjarmasin memiliki chanel 24 Jam yang siap membantu masyarakat melalui call center 112,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, kasus penemuan anak didalam gudang sebuah rumah kosong, tersebut bermula saat seorang warga ingin membeli rumah tersebut.

Bermaksud untuk mengecek kondisi rumah, ternyata secara mengenutkan terdapat seorang anak berusia 5 tahun yang terkunci sendiri di dalam gudang yang gelap.

Masriah, warga setempat yang pertama kali menemukan anak tersebut mengaku terkejut, pada saat ia ingin membersihkan rumah yang rencananya ia beli tersebut.

“Saya itu lagi jalan, pas lewat depan rumah ini. Saya masuk karena keadaan sudah gelap. Tiba-tiba ada anak keluar. Saya tanya dimana orang taumu, dia jawab orang tuanya sudah pergi,” ungkapnya.

Terkejut dan prihatin atas kondisi bocah tersebut, Masriah pun berkoordinasi dengan suaminya dan RT setempat.

“Suami saya bilang jangan dibawa dulu, takut dikira menculik. Jadi kami lapor ke RT,” tuturnya.

“Tak lama RT pun datang dan menyarankan untuk membawa anak itu dulu, nanti kalau orang tuanya datang, baru diambil ke rumah,” jelasnya.

Karena sudah sepengetahuan RT, Masriah pun membawa anak tersebut untuk dirawat, dengan memandikan, memberi makan dan membiarkannya tidur bersama anaknya.

Keesokan harinya, saat suami Masriah pergi ke masjid melihat sebuah mobil pick-up datang ke rumah tersebut.

“Suami saya tanya, ‘Sedang mencari anak kah, Pak?’ Orang itu menjawab iya. Lalu saya bawa anaknya, dan langsung dibawa oleh pria itu. Setelah itu, saya tidak tahu lagi kelanjutannya,” jelasnya.

Sementara itu, pemilik rumah, Rusdi dan Fahrina, mengaku tidak mengetahui adanya anak kecil yang terkurung di gudang rumah miliknya.

“Kami tidak tahu sama sekali soal anak itu. Yang menempati rumah ini dulunya seorang pria, tinggal bersama istri dan anaknya,” ujar Fahrina.

“Tapi kami tidak pernah melihat ada kejadian seperti itu,” sambungnya.

Ia pun baru mengetahui adanya anak yang di sekap dalam gudang rumah kosong miliknya tersebut dari calon pembeli rumahnya itu.

“Baru tadi saya dengar cerita dari calon pembeli rumah. Kami benar-benar tidak tahu apa-apa sebelumnya,” tandasnya.(fachrul)

Editor : Amran