BANJARMASIN, klikkalsel.com – Tumpukan sampah di kawasan Pasar Antasari pasca libur lebaran Idul Fitri kian menggunung. Pemandangan tersebut tentunya membuat tak nyaman bagi para pengunjung pasar yang ingin melakukan transaksi jual beli.
Setidaknya ada sebanyak tiga titik yang menjadi wadah penumpukan sampah di kawasan pasar sentra Antasari Banjarmasin. Yakni di blok pasar pisang, pasar jagung dan blok pertokoan emas.
Namun kondisi paling parah berada di blok pasar pisang. Dimana di titik tersebut tumpukan sampah menjulang tinggi dan membuat jalan nyaris tertitup.
Tentunya dari ketiga titik penumpukan sampah tersebut masing-masing mempunyai keluhan tersendiri baik dari para pedagang maupun pengunjung.
Udin, wakar setempat pun mengaku tak mampu berbuat banyak untuk menegur para pembuang sampah. Pasalnya yang membuang sampah dikawasan tersebut sebagian besar merupakan masyarakat di luar area pasar.
“Yang buang itu kebanyakan bukan pedagang, tapi masyarakat luar pasar,” ucapnya.
Baca Juga : Ketua PWI Kalsel: Kasus Juwita Harus Dikawal, Jangan Sampai Pelaku Lolos dari Hukuman Berat
Baca Juga : Terungkap! Oknum TNI AL Jumran Nekat Habisi Nyawa Jurnalis Juwita Karena Enggan Menikahinya
Udin mengaku sudah sering menegur para pembuang sampah itu, mulai dari cara halus hingga kasar. Tapi tetap saja, imbauannya tak digubris.
“Banyak warga yang bandel. Tidak bisa lengah sedikit, pasti ada yang buang. Seperti waktu Lebaran, saya cuma tinggal salat Ied sebentar, pas balik ke sini sampahnya sudah membludak,” terangnya.
“Bahkan sering kali sampai mau berkelahi cuma gara-gara menegur orang membuang sampah saja,” sambungnya.
Kondisi tersebut pun tak ditampik oleh Direktur Operasional dan Bisnis Perumda Pasar Bauntung Batuah (Baiman), Azhar Budi. Menurutnya lonjakan volume sampah di sejumlah pasar memang terjadi, terutama Pasar Antasari.
Banyaknya tumpukan sampah di sejumlah pasar tersebut pun menurutnya lantaran terbatasnya jam operasional Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Banjarbakula selama Ramadan.
“Selama bulan puasa, jam operasional TPA hanya sampai pukul 12.00 atau maksimal 13.00 siang. Padahal, pada hari normal bisa sampai pukul 16.00,” jelas Azhar.
“Karena jam operasional yang berkurang itu berimbas ke kita, karena armada kita tidak bisa melakukan pembuangan secara maksimal, sehingga terjadi penumpukan di pasar,” tambahnya.
Kendati demikian, ia memastikan bahwa akan terus berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan instansi terkait untuk mempercepat proses pembersihan sampah di wilayah pasar.
“Kami upayakan pengangkutan sampah dilakukan lebih intensif,” akunya.
Pengangkutan telah dimulai sejak petang tadi. “Kami kerjakan sampai malam, Insha Allah besok habis,” pungkasnya.(fachrul)
Editor : Amran