TUMI Dukung Banjarmasin Sebagai Kota Inklusi

BANJARMASIN, klikkalsel.com Guna meningkatkan kesadaran publik mengenai perencanaan yang inklusif dan membangun kapasitas masyarakat untuk merancang dan mengimplementasikan program percontohan di kota melalui proses yang digerakkan oleh masyarakat.

Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI) berupaya untuk mempromosikan nilai perencanaan inklusi dan pendekatan partisipatif dalam membangun kota yang lebih baik untuk semua dan untuk menampilkan inisiatif.

Ahmad Rifai, Direktur Eksekutif, Yayasan Kota Kita, menyatakan bahwa program TUMI Inclusive Banjarmasin menjadi salah satu pencapaian penting yang dicapai dari kolaborasi antara Kota Kita dan Pemerintah Kota Banjarmasin sejak tahun 2011.

“Kota Kita telah bekerja mendukung upaya Kota Banjarmasin sebagai Kota Inklusi selama hampir satu dekade melalui berbagai macam program percontohan dan juga penelitian. Kami harap program TUMI Inclusive Banjarmasin juga dapat menginspirasi pemerintah kota-kota lain di Indonesia untuk mewujudkan kota yang lebih inklusif, demokratis, dan manusiawi. Kota untuk semua,” kata Ahmad Rifai, Kamis (30/9/2021) saat menggelar pertemuan Zoom metting.

Ditambahkanya pula, program ini telah digarap di Kelurahan Gadang, Banjarmasin selama dua tahun melalui kerjasama yang dipimpin oleh Yayasan Kota Kita dan diimplementasikan bersama Pemerintah Kota Banjarmasin, Kaki Kota Banjarmasin, Urban Institute, Difabike, LK3, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, Wasaka Team, Universitas Lambung Mangkurat, SMAN 2 Model Banjarmasin, SMK NU Banjarmasin, SDN Gadang 2 Banjarmasin, dan SMPN 10 Banjarmasin.

“Kita menggaet berbagai pihak untuk kemajuan kota,”ucapnya.

Sementara Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengatakan, Pemerintah Kota Banjarmasin sangat mengapresiasi program TUMI Inclusive Banjarmasin yang telah mendukung aspirasi warga Kota Banjarmasin dalam upaya mewujudkan Kota Banjarmasin sebagai Kota Inklusi, terutama atas proses kolaborasi dan koordinasi semua dinas Pemerintah Kota Banjarmasin mulai dari Dinas Pendidikan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan.

“Melalui program ini, Pemerintah Kota Banjarmasin tidak merasa sendiri dalam mewujudkan cita-cita bagi kota inklusi,”katanya.

Banjarmasin sebagai Kota Inklusi tidak berhenti sampai di sini. Program ini telah memberi inspirasi bagi kami untuk melihat potensi replikasi di tempat lain di Kota Banjarmasin. Semoga skema kolaboratif dan partisipatif yang diimplementasikan di program TUMI Inclusive Banjarmasin bisa menjadi pedoman kita dalam membangun Kota Banjarmasin ke depan.

“Mari Kayuh Baimbai (berkolaborasi) untuk Banjarmasin Baiman dan lebih bermartabat,”pungkasnya. (Azka)

Editor: Abadi