TPK2D Batola Tentukan Lokus Desa untuk Peningkatan Kualitas Keluarga 2025

TPK2D Barito Kuala menggelar rapat koordinasi yang dipimpin Sekretaris Daerah Barito Kuala, Ir. H. Zulkipli Yadi Noor di Aula Bahalap (diskominfobatola)

MARABAHAN, klikkalsel.com – Upaya meningkatkan kualitas keluarga di Barito Kuala semakin intensif. Tim Peningkatan Kualitas Keluarga Daerah (TPK2D) Barito Kuala menggelar rapat koordinasi yang dipimpin Sekretaris Daerah Barito Kuala, Ir. H. Zulkipli Yadi Noor di Aula Bahalap, Rabu (12/2/2025).

Rapat tersebut bertujuan untuk menentukan desa-desa yang akan menjadi sasaran program peningkatan kualitas keluarga di tahun 2025.

Dalam kesempatan tersebut, Sekda Zulkipli Yadi Noor menjelaskan bahwa ada empat komponen utama yang menjadi fokus dalam Peraturan Gubernur Nomor 100 Tahun 2019.

Yaitu pencegahan perkawinan anak usia dini, pemberian hak anak untuk mendapatkan air susu ibu eksklusif, penyediaan fasilitas kesehatan untuk ibu hamil, dan ketahanan keluarga. Keempat komponen ini menjadi landasan untuk mencapai kualitas keluarga yang lebih baik di wilayah ini.

Baca Juga Bupati Terpilih Batola H. Bahrul Ilmi: HPN 2025 Momentum Bersejarah untuk Pers Daerah

Baca Juga Miliki Belasan Paket Sabu, Pria Asal Sungai Raya Dibekuk Sat Resnarkoba Polres Batola

“Ketahanan keluarga adalah pondasi utama dalam membangun kesejahteraan. Dengan ketahanan keluarga yang baik, kita dapat mengukur sejauh mana sebuah keluarga mampu bertahan dan berkembang menuju kesejahteraan. Program ini adalah tanggung jawab bersama kita semua, untuk memastikan bahwa sumber daya manusia di daerah kita siap dan berdaya saing dalam menyongsong pembangunan yang lebih maju,” ungkap Zulkipli.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Batola, Akhmad Wahyuni, menambahkan bahwa rapat koordinasi bertujuan untuk mempersiapkan lokasi menjadi sasaran penilaian, yang harus memenuhi kriteria desa rawan dalam hal ekonomi, sosial, kesehatan, dan pendidikan.

Setelah melalui pertimbangan matang, rapat koordinasi menyepakati dua kecamatan yang menjadi pilihan utama berdasarkan kriteria tersebut.

Yakni Kecamatan Kuripan dan Kecamatan Tamban. Berdasarkan data penduduk, jumlah balita sasaran stunting, infrastruktur, dan fasilitas air bersih, Desa Sekata Baru yang terletak di Kecamatan Tamban akhirnya terpilih sebagai desa lokus untuk kegiatan peningkatan kualitas keluarga pada tahun 2025.

Desa Sekata Baru dipilih karena memiliki potensi yang besar untuk menjadi model dalam program ketahanan keluarga dan penurunan stunting, serta peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.

Dengan terpilihnya desa ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan sumber daya manusia dan mempercepat kemajuan pembangunan di Batola.

“Program ini diharapkan akan menjadi langkah penting untuk membangun keluarga-keluarga yang tangguh, sehat, dan sejahtera,” pungkasnya.(adv/airlangga)

Editor : Amran