TP2S Tanbu Bahas Analisis Situasi Program Percepatan Pencegahan Stunting

BATULICIN, klikkalsel.com – Terkini prevalensi penurunan angka stunting di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) berada pada titik 18,7 persen. Sehingga pemerintah daerah masih harus melakukan intervensi, terutama untuk 1.000 hari pertama kelahiran.

Data ini disampaikan Elly Erawati dari Dinas Kesehatan pada pertemuan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Kabupaten Tanah Bumbu untuk membahas analisis situasi program dalam rangka percepatan pencegahan stunting lintas sektor di Bumi Bersujud untuk tahun 2022, Senin (23/05/2022).

“Perlu adanya analisis situasi program yang dilakukan guna mengidentifikasi beberapa hal seperti sebaran kasus yang terjadi, kesediaan program penanganannya, serta sasaran prioritas agar penanganan pencegahan stunting bisa berjalan dengan optimal,” katanya.
Sementara itu, Ketua TP2S yang juga Ketua TP PKK Tanbu, Hj Wahyu Windarti Zairullah dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris TP2S, Narni menyebutkan komitmen mempercepat penanganan stunting dituangkan dalam Peraturan Presiden dan sejak 2018 menjadi payung hukum untuk memperkuat intervensi kelembagaan hingga ke tingkat terbawah.

Baca Juga : Dirjenpas RI Kunjungi Kabupaten Tanah Bumbu

Baca Juga : Program Eazy Paspor, Kini Dapat Dirasakan Masyarakat Tanah Bumbu

“Penurunan angka prevalensi stunting di Tanbu pada tahun 2023 ditargetkan pada angka 13 persen dan diharapkan menjadi 14 persen pada tahun 2024,” sebutnya.

Sehingga sangat diperlukan analisis situasi program untuk memahami permasalahan yang dihadapi di lapangan, sasaran kerja yang tepat, hingga perbaikan manajemen layanan untuk 1.000 hari pertama kelahiran serta meningkatkan integrasi terhadap intervensi kelembagaan sampai ke level rumah tangga.

Ia menjelaskan guna mencapai target itu, tentu peran pemerintah daerah menjadi sangat penting dan krusial melalui SKPD dan instansi lintas sektoral yang terlibat melalui berbagai program dan kegiatan yang dimiliki serta pendanaan yang tersedia dalam mendukung aksi percepatan.

Dalam pembahasan analisis situasi program tersebut, TP2S Tanbu menghadirkan narasumber dari Bappeda Kalsel dan Bappeda Litbang Tanbu.(adv/rini)

Editor : Amran