HST, Sosial  

Toleransi Umat Beragama HST, Warga Muallaf dan Hindu Gotong Royong Bawa Sapi Kurban ke Desa Datar Ajab

BARABAI, klikkalsel.com – Masih dalam perayaan Idul Adha 10 Dzuhijjah 1442 H, warga Desa Datar Ajab, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) memiliki kisah tersendiri dalam perayaannya.

Dalam desa tersebut dihuni oleh masyarakat Muslim Muallaf dan Hindu. Akan tetapi toleransi antar umat beragama sangat indah dirasakan. Seperti halnya perayaan Idul Adha tahun ini, warga setempat bergotong royong membawa sapi kurban ke desa mereka yang berada di atas gunung.

Tak tanggung-tanggung, jarak yang diperlukan untuk menyambangi desa tersebut sangatlah jauh di atas gunung. Dalam kondisi cuaca normal diperkirakan sekitar 2 jam baru bisa sampai lokasi tersebut, dan jika dalam kondisi cuaca hujan bisa sekitar 3 jam lebih baru sampai.

Motor yang bisa naik pun hanya unit khusus, seperti Offroad dan mobil yang dimodifikasi khusus untuk medan berat. Dan yang paling membahayakan adalah jalannya hancur, serta langsung berhadapan dengan tepian jurang.

Ustadz Fathurrahim dari Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Hantakan merupakan pendakwah yang bertugas di Desa Datar Ajab menyampaikan kisahnya kepada klikkalsel.com, Selasa (20/7/2021) di lokasi. Beliau menuturkan rasa toleransi antar umat beragama di desa ini sangatlah kental.

Baca Juga : Sejumlah Warga Asik Berenang Sambil Bersihkan Jeroan Hewan Kurban

Ia menjelaskan, kegiatan kurban yang dilaksanakan pada tahun ini dilakukan secara bersama-sama mulai dari penjemputan, hingga makan-makan nantinya. Masyarakat antar umat pun turut berbondong-bondong mengawal pengantaran sapi kurban tersebut.

Lebih lanjut, karena medan yang dilewati ini pegunungan yang sangat curam, maka sopir yang bisa membawa sapi kurban ini harus memiliki keahlian khusus. Terlebih lagi jalanan yang dilewati ini banyak yang hancur, karena masih minimnya perhatian pembangunan.

“Alhamdulillah, kebetulan ada salah satu sopir warga setempat yang dengan sukarela mau membawakan hewan kurban ke atas gunung, walaupun ia berbeda kepercayaan akan tetapi dengan kerendahan hati tetap mau mengantarkan,” ucap Fathurrahim.

Kemudian, pada proses pengantaran sempat terjadi beberapa kali amblas ketika menaiki medan yang begitu curam. Sampai-sampai sapi qurban yang dibawa tersebut sempat jatuh bangun di bak mobil.

Beruntung, sopir yang membawa sapi kurban tersebut sudah sangat ahli. Karena, jika tidak ahli dikhawatirkan mobil bisa terbalik atau tergelincir ke jurang.

Diketahui, sapi kurban tersebut merupakan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznaz) Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan dalam program Kurban Berdayakan Desa.

Sapi kurban tersebut akan disembelih pada besok hari oleh petugas Pondok Pesantren Raudatul Ulum Hantakan bersama Baznaz dan akan dinikmati bersama-sama seluruh masyarakat Desa Datar Ajab, baik umat Muslim (Mualaf) maupun umat Hindu setempat.

Sementara itu, Parni perwakilan dari umat Hindu menuturkan ikut gotong-royong mengantarkan sapi kurban. Hal itu merupakan bentuk solidaritas yang memang sudah turun temurun dilakukan untuk saling membantu sesama umat manusia.

“Kami umat Hindu turut membantu mengantarkan sapi dalam perayaan Idul Adha kepada yang mualaf di Desa Rantau Parupuk, Datar Ajab,” ucap Parni.

Lebih lanjut, Ia turut mengucapkan rasa terimakasih kepada semua pihak yang turut memberikan bantuan sapi qurban tersebut. Dengan adanya qurban terebut, masyarakat dapat menikmati daging sapi yang terbilang jarang mereka makan. (dayat)

Editor : Akhmad