Menurutnya, performa seorang anak dalam pendidikan tergantung pada banyak hal seperti para orang tua, guru dan motivasi diri. Selain itu, juga tergantung pada sumber daya penunjang lainnya seperti sekolah, akses terhadap teknologi dan informasi dan lain sebagainya.
“Saya rasa kalau kita berbicara tentang pendidikan, itu adalah isu yang sangat kompleks. Whether or not seorang anak itu perform, itu dependent on tadi stakeholder guru, orang tua, motivasi diri sendiri, tapi juga resources, sekolah, teknologi, akses terhadap l informasi dan sebagainya,” ungkap Maudy.
Maka dari itu, Maudy menegaskan, rendahnya mutu pendidikan seseorang tidak bisa dilihat dari satu faktor saja. Namun belajar dari kondisi selama pandemi Covid-19, Maudy menjelaskan, hal yang diperlukan adalah komitmen.
“Saya rasa di manapun kita berada, kalau ada motivasi intrinsik yang sangat besar dari anak tersebut untuk belajar, ada caranya gitu dengan self learning, mencari sendiri, lewat internet, berbicara dengan orang lain,” terangnya.
Baca Juga : Raperda Penyertaan Penambahan Modal Pemprov ke Bank Kalsel Difinalisasi
Baca Juga : 21 Titik Panas Ditemukan di Tabalong
Sehingga, harap Maudy, menjadi pekerjaan rumah bersama saat ini adalah bagaimana membangun budaya mau belajar. Ia menambahkan, kemauan bukan hanya pada anaknya saja, namun juga pada stakeholder di sekitarnya yang ingin melayani anak tersebut.
Pada kesempatan itu, Maudy Ayunda juga mengajak anak-anak muda Indonesia untuk update mengikuti pembahasan G20, utamanya di sesi education working group. Sebab pada sesi ini, katanya, banyak isu-isu penting yang dibahas.
“Saya ingin mengingatkan lagi teman-teman di sana dan juga anak-anak muda dengan presidensi G20. Karena banyak sekali isu-isu penting kedepannya yang dibahas dan sudah dibahas. Jadi ikuti terus activities-nya ke depan,” pungkasnya.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) menaruh harapan besar kepada UMKM dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi. Salah satunya dengan menggelar Pelatihan Peningkatan Produktivitas bagi pelaku usaha.
Pelatihan gratis ini diikuti 50 peserta yang didominasi kalangan milenial yang menggeluti usaha di berbagai bidang diantaranya kuliner dan konveksi.
Kepala Disnakertrans Kalsel, Irfan Sayuti menyampaikan Pelatihan Peningkatan Produktivitas digelar selama 5 hari dari 20-24 Juni 2022. Rata-rata peserta berusia sekitar 20 tahun.
Irfan mengapresiasi semangat wirausaha milenial dan pelaku usaha lainnya dalam pelatihan. Dia mengatakan, para peserta dibekali materi manajemen usaha dan kerja. Diantaranya manajemen produksi, efisien kerja hingga pemasaran.
“Dengan kegiatan ini diharapkan bisa memberi nilai tambah kualitas dan membangun kapasitas bagi peserta pelatihan di dunia kerja,” pungkasnya. (rizqon)
Editor: Abadi