Tingkatkan Kualitas Pelatih, KONI Kalsel Datangkan Instruktur

Sebanyak 30 pelatih KONI Kalsel saat mengikuti pelatihan kepelatihan oleh instruktur pelatih asal Yogyakarta, Dr Ria
Sebanyak 30 pelatih KONI Kalsel saat mengikuti pelatihan kepelatihan oleh instruktur pelatih asal Yogyakarta, Dr Ria Lumintuarso, sejak Senin hingga Kamis, 10-13 April 2018, di Gedung PAUD Dinkes Banjarbaru. (iyan/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel - Sebanyak 30 pelatih lokal mendapat pelatihan dari instruktur pelatih asal Lembaga Pendidikan Pelatih Olahraga (LP2O), Dr Ria Lumintuarso.

Instruktur pelatih asal Yogyakarta yang sempat tergabung pelatihan prima ini, memiliki akreditasi dan sertifikasi pelatih nasional.

KONI Kalsel sengaja mendatangkan Dr Ria Lumiantoro, karena ingin meningkatkan potensi pelatih lokal terutama pada pelatihan fisik. Juga karena merasa pelatih fisik yang dimiliki saat ini sangat kurang bahkan tak ada sama sekali.

Sehingga bisa diterapkan untuk membentuk kekuatan fisik atlet dan mendukung program atlet unggulan atau atlet Wasaka.

Ditambah lagi, dari hasil evaluasi, sejumlah atlet KONI Kalsel masih kurang dalam hal stamina. Diharapkan, setelah mengikuti pelatihan, pelatih fisik mampu membenahi fisik atlet Kalsel kedepannya.

“Tentunya materi pelatihan selama 4 hari kemarin, 30 pelatih tidak sekedar mendapatkan sertifikat pelatih fisik tingkat dasar, tetapi juga bisa membawa peningkatakan atlet dari 15 cabang unggulan Kalsel atau masuk tim Wasaka,” jelas Sekretaris Pelatihan Pelatih KONI Kalsel, Tri Irianto, Jumat (13/4/2018)

Sebelumnya, Ria Lumintuarso menjelaskan, pelatihan tingkat dasar itu diberi empat materi, yaitu metode latihan, apa yang diperlukan dalam latihan, bagaimana melatih fisik, dan kapan latihan harus dilakukan. “Pola latihan itu pondasi untuk membentuk fisik atlet,” sebutnya.

Menurutnya, pelatihan membentuk fisik minimal dilakukan selama 10 bulan. Dan fisik diperlukan untuk mendukung performa atlet dalam menghadapi setiap pertandingan, karena terkait daya tahan fisik atlet. “Ini berlaku untuk semua cabang olahraga, termasuk catur yang hanya duduk saja,” ucapnya.

Latihan fisik merupakan inti utama untuk atlet dan metode latihan bisa dilakukan dari yang sederhana hingga meningkat ke metode lainnya, yang sederhana adalah sirkuit running untuk membentuk daya tahan serta otomix yang tinggi terhadap atlet.

“Maka dari itu, peran pelatih fisik kita nilai sangat diutamakan, karena ada empat yang harus dimiliki atlet pada umumnya yakni, fisik, teknik, taktik dan mental, sementara fisik menjadi tonggak utama bagi atlet,” jelasnya. (iyan)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan