Tiga Tahun Nabung, Petani 87 Tahun Naik Haji Bersama Istri

Yurni petani berusia 87 tahun yang berangkat ke tanah suci setelah kumpulkan dana selama 3 tahun saat diwawancara di Masjid Ar Riyad Martapura Timur. (Mada Al Madani)

MARTAPURA, klikkalsel.com – Mengais rezeki dari hasil bertani padi di Desa Akar Bagantung, Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Yurni seorang pria lanjut usia (Lansia) akhirnya berangkat ke tanah suci bersama istri.

Yurni (87) yang merupakan seorang petani asal Akar Bagantung mengaku, akhirnya tahun ini bisa ke tanah suci setelah menabung selama kurun waktu 3 tahun.

“Namanya sebagai petani ini ada naik turunnya, tapi kalo saat naik bisa saja sekali stor,” ucapnya saat ditemui klikkalsel.com waktu manasik haji di Masjid Ar Riyad, Martapura Timur, Selasa (23/04/2024).

Selain itu, ia juga mengaku berangkat ke tanah suci pada 2024 ini bersama sang istri yang sudah berumur 75 tahun menggunakan dana dari hasil panen padi di sawah seluas 4 hektar miliknya.

Kakek Yurni mengakui, ia termotivasi untuk mengumpulkan uang guna menunaikan ibadah haji tersebut karena menjalankan perintah Allah SWT, serta untuk mengerjakan rukun Islam yang kelima.

“Selain karena perintah Allah, ini juga merupakan rukun Islam, dan Alhamdulillah dikabulkan oleh tuhan. Saya sangat bahagia bisa menginjakkan kaki ke tanah suci,” ungkapnya.

Baca Juga : Faktor Penyakit Menular, Seorang CJH Asal Martapura Timur gagal Berangkat ke Tanah Suci

Baca Juga : Cuaca di Makkah Diprediksi Panas, Bupati Minta Petugas Haji Berikan Pelayanan ekstra Untuk CJH Lansia

Ia mengakui di usia yang sudah memasuki Lansia ini masih terasa sehat, namun kadang-kadang mengalami tekanan darah tinggi.

“Kalo kesehatan kadang turun, darah juga kadang tinggi kadang rendah,” ujarnya.

Melihat kondisi Yurni dan Istri yang sudah memasuki usia senja, Ketua Kelompok Terbang (Kloter) kabupaten Banjar, Akhmad Nisfuwani mengatakan, jika sesuai dengan program Mentri Agama dengan tagline Ramah Lansia yang sudah dua tahun terakhir berlangsung.

“Jadi tentunya akan menjadi skala prioritas tersendiri, seperti pendampingan kesehatan baik dari keluarga Lansia diikutkan, selain itu juga mereka diprioritaskan dalam segi pelayanan,” jelasnya.

Namun jika Lansia yang akan berangkat haji tidak memiliki keluarga untuk menjadi pendamping, maka setiap kloter sudah dilengkapi dengan 5 orang petugas haji, seperti ketua kloter, pembimbing ibadah, 2 orang Dokter dan 2 orang perawat.

“Jadi setiap petugas haji ini dilengkapi oleh petugas kesehatan, alim ulama untuk membimbing ibadah haji agar sesuai dengan aturan agama,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Kabupaten Banjar pada 2024 ini mendapatkan kuota untuk Calon Jemaah Haji (CJH) sebanyak 455 orang yang dibagi menjadi 4 kloter, dan akan masuk ke Asrama haji pada 11 Mei mendatang, dan akan berangkat ke tanah suci pada 12 Mei nanti.

Selain itu, meminjam data dari Kemenag RI, jumlah daftar tunggu di Kabupaten Banjar mencapai 16.431 orang, dengan jumlah se Kalimantan Selatan mencapai 133.465 orang. (Mada Al Madani)

Editor: Abadi