Teknologi Makin Maju, Kantor Perizinan Banjarmasin Jadi Sepi

Petugas pelayanan di DPMPTSP saat melayani masyarakat yang kurang memahami teknologi

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Ditengah kemajuan teknologi saat ini pelayanan masyarakat semakin dipermudah. Terlebih dengan semakin banyaknya aplikasi pelayanan publik yang diciptakan oleh pemerintah.

Salah satu aplikasi yang mempermudah masyarakat dalam berurusan yakni online singel submision (OSS). Aplikasi ini mempermudah masyarakat dalam berurusan, khususnya di bidang perizinan.

Dengan adanya aplikasi tersebut, membuat para pelaku perizinan tidak perlu lagi harus mengantre di tempat pembuatan izin.

Hanya dengan bermodalkan gadget dan koneksi internet, pelaku perizinan dengan mudah mengajukan pembuatan izin usaha, meski hanya berada di rumah, atau di tempat lainnya.

Semakin dipermudahnya pelayanan masyarakat ini, kantor perizinan atau kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Banjarmasin terlihat tampak lengang.

Dikatakan Kepala DPMPTSP Banjarmasin, Ari Yani, bahwa dengan adanya perizinan secara online ini membuat masyarakat tidak perlu lagi datang kantor DPMPTSP.

“Dengan melakukan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui OSS, mereka sudah bisa membuat perizinan di rumah,” ujarnya, Kamis (17/11/2022).

Baca Juga : Tingkatkan SDM Polri yang Unggul, Polresta Banjarmasin Gelar Pelatihan Pelayanan Publik

Baca Juga : Mudahkan Pelayanan Masyarakat, Kejari Tabalong Luncurkan Besuk Tahanan Secara Online

Namun dampak dari dipermudahnya pembuatan izin melalui OSS ini, pelayanan di kantor DPMPTSP menjadi sangat berkurang.

“Berkurangnya itu hampir 70 persen,” ucapnya.

“Yang datang ini biasanya mereka yang membuat perizinan secara manual yang tidak ada di OSS yakni bidang kesehatan seperti izin praktik dokter, izin bidan, dan izin apotek,” ungkapnya.

Selain itu pihaknya juga tidak menutup diri dengan tidak melayani pelaku perizinan lainnya yang ingin membuat NIB. Padahal pembuatan izin tersebut bisa dilakukan melalui OSS.

Pasalnya menurut Ari, di era teknologi yang semakin maju ini masih sangat banyak warga yang tidak memahami hal tersebut atau bisa disebut dengan Gagap Teknologi (Gaptek).

“Memang saat ini tidak semuanya orang mengerti dengan Teknologi Informasi (TI). Untuk itu kami masih tetap membuka pelayanan, secara tatap muka untuk mereka itu,” ujarnya.

“Jadi di pelayanan kita ada yang namanya pandu OSS. Jadi kita memandu mereka untuk memasukan perizinan melalui OSS secara langsung,” sambungnya.

Meski demikian dengan semakin majunya teknologi ini, Ari mengaku pihaknya masih perlu SDM yang mumpuni untuk penanganan di bidang tersebut.

“Memang saat ini SDM kita ada. Tapi semakin maju teknologi, kita harus mempersiapkan SDM yang cukup juga,” bebernya.

Untuk itu ia berharap kedepannya akan ada pengembangan SDM di bidang TI. “Ya kita inginnya untuk pekerja kita yang dulunya ilmu TI nya masih kurang, harus ada pelatihan. Ya kita didik lah agar semakin mengerti, caranya dengan mengikuti diklat-diklat atau lain sebagainya,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran