Tantangan Pengendalian Inflasi Makin Kompleks, Pemkab Tabalong Gelar High Level Marketing TPID

Pemkab Tabalong bersama pihak terkait ketika menggelar High Level Meeting TPID Setempat

TANJUNG, Klikkalsel.com – Pemerintah Kabupaten Tabalong menggelar High Level Meeting TPID di Balai Rakyat Dandung Suchrowardi, Selasa (21/05/2024).

Dalam kesempatan turut dihadiri perwakilan Bank Indonesia Kalsel, Bulog, jajaran Forkopimda, kepala SKPD dan camat.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Tabalong, Norzain A Yani mengapresiasi seluruh stakeholder dan semua pihak yang selama ini telah memberikan dukungan nyata terhadap Pemerintah Daerah untuk mengendalikan inflasi.

“Berkat dukungan dari saudara-saudara sekalian, Kabupaten Tabalong berhasil masuk dalam 10 kabupaten dengan angka inflasi terendah se-Indonesia dan mendapatkan reward Dana Insentif Fiskal sebesar total 18 milyar rupiah dari Pemerintah Pusat pada awal tahun kemarin,” ucapnya saat membacakan sambutan Pj Bupati Tabalong.

Baca Juga : Pemkab Tabalong Targetkan Kontingen yang Berlaga POPDA Di HSS Masuk 5 Besar

Baca Juga : Pemkab Tabalong Berikan Tali Asih dan Penghargaan Kepada Para Perempuan

Sampai bulan April kondisi inflasi di Tabalong masih tergolong rendah di angka 1,93, bahkan jauh lebih rendah dibanding dengan angka inflasi pada tingkat provinsi dan nasional yang menyentuh angka 3.

“Kondisi tersebut tentu karena kita mampu menjalankan strategi pengendalian inflasi dengan melaksanakan berbagai program dan kegiatan seperti Capacity Building, Gerakan Pangan Mandiri, termasuk kerjasama antar daerah dengan Kabupaten Nganjuk,” katanya.

Ia menerangkan strategi kunci dalam pengendalian inflasi yang menjadi best practice, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.

“Tidak hanya sampai di situ, kita juga perlu merumuskan langkah-langkah konkret yang harus dilakukan oleh TPID Kabupaten Tabalong dalam waktu dekat,” terangnya.

Tantangan ke depan terkait dengan pengendalian inflasi sangat kompleks. Inflasi karena volatile food atau harga pangan yang bergejolak dari komoditas pangan sangat dipengaruhi oleh cuaca dan musim. Dengan demikian perlu adanya inovasi baru yang mampu menanggulangi persoalan tersebut.

“Kita perlu menyadari bahwa kita tidak bisa bekerja sendiri dan tidak bisa mencapai tujuan sendiri. Perlu dibangun kerjasama yang solid dan adanya sinergi yang kuat dari berbagai pihak yang akan meringankan langkah kita dalam mewujudkan cita-cita bersama,” ucapnya.

Sampai sejauh semua pihak merasakan bahwa kolaborasi kita dalam pengendalian inflasi di Tabalong ini luar biasa. Contohnya saja Gerakan Pasar Murah yang tidak hanya dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten, TNI, dan Polri, tetapi juga dilaksanakan oleh pengadilan dan kejaksaan.

“Untuk itu sekali lagi saya mengucapkan terimakasih atas kerja yang sangat baik oleh TPID Kabupaten Tabalong dan kepada seluruh pihak baik di tingkat kabupaten, kecamatan, termasuk para distributor dan pedagang yang telah berpartisipasi dalam kegiatan pasar murah selama ini,” ujar Norzain.

Norzain berharap melalui kegiatan kali ini mampu memberikan kita pencerahan dan semangat dalam melaksanakan tugas kita untuk mengendalikan inflasi Tabalong. (dilah/adv)