Susuri Pedesaan Dataran Tinggi Demi Aspirasi

Anggota Komisi IV DPRD Kalsel Fraksi Golkar, Athaillah Hasbi menyimak aspirasi masyarakat di dataran tinggi Desa Patikalain Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. (foto:istimewa)
BANJARMASIN,klikkalsel.com – Sudah saatnya bagi pejabat publik membuang kebiasaan kerja di belakang meja, khususnya para wakil rakyat. Masih banyak titik pelosok seperti di desa-desa yang minim perhatian pemerintah baik itu dari segi pembangunan maupun kesejahteraan masyarakat. Sebab itu perlu langkah kongkrit wakil rakyat untuk mewujudkan harapan masyarakat mengawal kinerja pemerintah.
Selama 9 hari tepatnya pada 14-23 februari, segenep wakil rakyat di ‘rumah Banjar’ DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) blusukan turun ke lapangan. Salah satunya, legislator Komisi IV yang membidangi kesejahteraan rakyat, Athaillah Hasbi melakukan reses setidaknya di delapan desa yang tersebar di lima kecamatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Kader muda partai Golkar ini mengatakan, rela memilih desa dan titik pelosok bisa dikatakan masih terisolir di dataran tinggi. Ia mengaku terpanggil meski akses menuju lokasi yang masih agak sulit merupakan tantangan tersendiri dalam reses. Guna dibandingkan dengan daerah yang agak berkembang dan bagus, sehingga menjadi salah satu tolak ukur dalam keberhasilan pembangunan.
“Aspirasi yang diserap dapat menjadi substansi untuk mekanisme fungsi dan menjadikan keseimbangan dalam check and balances untuk keberhasilan pola pembangunan “good government’ yang intinya pembangunan yang berkelanjutan yang berpihak pada rakyat secara keseluruhan,”tuturnya kepada Klikkalsel.com, Rabu (26/2/2020).
Delapan desa yang ia sambang selama melakukan reses, yaitu Desa Patikalain,  Dusun papagaran dan Dusun Cabai, Kecamatan Hantakan. Di Pemukiman penduduk dataran tinggi yang masuk kawasan Pegunungan Meratus itu, Athaillah menyerap aspirasi yang dikemukakan masyarakat setempat.
“Masalah Program BPJS yang menyangkut syarat prosedur yang berbelit-belit dan masalah pembayaran iuran khususnya kelas III yang naik, 2.    Peningkatan pelayanan kesehatan, khususnya dalam pelayanan terhadap ibu-ibu hamil”sebutnya.
Selain itu, masalah lapangan pekerjaan juga dikeluhkan warga.  Athaillah menuturkan hal tersebut kendati masih banyaknya pemuda atau usia produktif yang belum bekerja karena tidak adanya bekal pendidikan dan keterampilan yang diperlukan dan memadai. Menanggapi hal ini, menurutnya pemerintah setempat perlu lebih intens menggelar pelatihan kerja.
Kemudian, kegiatan menyerap aspirasi tersebut juga digelar di desa Setiap dan Desa Walatung Kecamatan Pandawan. Di dua desa ini mengemuka masalah sosial dan infrastruktur yang disuarakan warga kepada Athaillah.
Terkait masalah sosial yang dikeluhkan, seperti Program Rasta atau Beras Sejahtera yang mana pembagiannya tidak merata dan tidak tepat sasaran. Seputar insfratrukur, warga berharap ada normalisasi sungai untuk mendukung kegiatan bercocok tanam dan banyak sarana dan prasarana jalan serta jembatan yang mengalami kerusakan, sehingga menghambat pendapatan para petani.
Keluhan serupa seperti desa-desa sebelumnya, kembali didapati di Desa Walatung Pandawan. Selain itu, di Desa Binjai Pirua Kecamatan Labuah Amas Utara mengemuka terkait sarana komunikasi yang diharapkan warga bisa diakses.
“Masalah sarana komunikasi dan jaringan internet yang masih kurang dan kurang terjangkau, mengakibatkan masyarakat sangat terganggu dalam komunikasi dan penerimaan informasi-informasi yang penting,” tandas Anggota Komisi IV DPRD Kalsel ini.
Legislator yang juga Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kabupaten HST ini menambahkan di Desa Binjai Pirua Kecamatan Labuah Amas Utara, masalah pelayanan kesehatan sangat diharapkan warga untuk ditindaklanjuti.
“Masih kurangnya sarana dan prasarana di bidang kesehatan, seperti tenaga bidan yang belum optimal dan tidak ada sarana angkutan untuk warga yang sakit dan ingin berobat ke puskesmas atau ke rumah sakit,” sebutnya.
Keluhan-keluhan serupa seolah tak berujung, dan kembali mengemuka di pedesaan lainnya selama reses berlangsung yakni di Desa Manguna Seberang Kecamatan Haruyan, Desa Iun Kecamatan Batu Benawa, dan Desa Banua Jingah Kecamatan Barabai. Athaillah menegaskan, semua serapan aspirasi yang didapat telah dilaporkan ke pemerintah setempat baik itu dari tingkat desa hingga provinsi untuk ditindaklanjuti.
“Saya wakil rakyat daerah pemilihan di sini juga sebagai putra daerah, akan mengawal usulan yang dilaporkan. Besar harapan kita, semua itu dapat ditindaklanjuti demi kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pembangunan,” pungkasnya. (rizqon)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan