HST  

Solidaritas Tangani Banjir, Dapur Umum Sediakan 2.000 Nasi Bungkus Perhari

Anggota DPRD HST Yazid Fahmi yang turun langsung ikut mengelola dapur umum di Posko Gedung Juang Barabai. (Foto : Dayat/klikkalsel.com)

BARABAI, klikkalsel.com – Penanggulangan bencana merupakan tanggungjawab bersama, baik itu Pemerintah maupun masyarakat yang didalamnya saling mendukung mengupayakan kebaikan bersama.

Salah satu gerakan nyata adalah yang dilakukan oleh PMI Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) bersama Pramuka Peduli dan relawan gabungan dengan membuka dapur umum melayani masyarakat yang terdampak banjir HST, Senin (29/11/2021).

Menurut, Ahmad Suhaimi Koordinator Dapur Umum Relawan di Gedung Juang Barabai, Pihaknya sudah delapan hari melakukan penanganan banjir dengan membuka dapur umum.

Baca juga: Aparat Gabungan Salurkan Bantuan Logistik Kepada Pengungsi Banjir HST

Baca juga: Banjir HST : Hingga Larut Malam, BPPD dan Basarnas bersama Relawan Gabungan Evakuasi Warga Yang Terjebak Banjir

Menurutnya, Dapur umum itulah yang sangat diperlukan oleh masyarakat, karena memang kebutuhannya luar biasa. Ini merupakan salah satu bentuk solidaritas menangani banjir HST membantu membackup kebutuhan masyarakat di Posko Induk Stadion Murakata Barabai.

“Kemarin saja kami membungkus sekitar 2000 nasi bungkus untuk masyarakat dalam satu hari, belum lagi kalau dihitung sampai delapan hari,” tuturnya.

Berjalannya dapur Umum tersebut, tak luput dari bantuan rekan-rekan relawan yang memiliki misi yang sama membantu masyarakat terdampak banjir.

Selain itu, Pihaknya juga turut dibantu oleh Yazid Fahmi Anggota DPRD HST yang terjun langsung membantu mengelola dapur umum tersebut. Serta, PMI Tapin dan PMI Banjarbaru turut merapat bergabung melancarkan misi kemanusiaan.

Kemudian, di atas lantai 2 Posko Dapur Umum tersebut juga menampung hampir 200 orang pengungsi yang rutin secara langsung ikut terlibat gotong-royong serta menikmati langsung hidangan yang disuguhkan para relawan.

“Per pagi hari ini sudah kita keluarkan sekitar 500 bungkus nasi di titik pengungsian Gedung Juang dan sekitarnya, belum lagi sore dan malamnya,” tambahnya.

Selain itu, Kebutuhan logistik posko pun mulai menipis. Pihaknya beruntung, punya stok beras banyak, akan tetapi yang saat ini diperlukan untuk dapur berupa bahan mentah dan lauk-pauknya. Serta, kebutuhan untuk para pengungsi berupa popok banyi, susu, keperluan mck, dan obat nyamuk.

Sementara itu, Ahmad Amin salah satu pengungsi dilokalisi tersebut mengaku, Tidak bisa kembali ke rumah. Lantaran rumahnya berada di Munti Raya dan masih tergenang satu meter di dalam rumah.

“Di dalam rumah masih tergenang satu meter, sehingga tidak bisa dihuni dan untuk sementara mengungsi di Gedung Juang,” tuturnya.

Kemudian, untuk kebutuhan logistik, Amin mengaku sangat tercukupi. Karena, berada langsung di atas Posko Dapur Umum Relawan.

“Alhamdulillah untuk makan tercukupi oleh para relawan.
Untuk itu, saya dan warga pengungsi lainnya mengucapkan terimakasih atas segala pemberiannya mencukupi kebutuhan kami,” tambahnya. (dayat)

Editor : Akhmad