TANJUNG, klikkalsel – Aktifitas belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri 2 Jaing Hilir, Desa Kasiau Raya, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong bisa dikatakan tidak berjalan sebagai mana mestinya.
Hal itu diketahui saat Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tabalong melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sekolah yang masih berada di dalam kawasan PT Pertamina EP Tanjung itu pada, Kamis (14/11/2019).
Saat melakukan sidak, Komisi I DPRD Tabalong menemukan adanya beberapa orang guru yang datang terlambat ke sekolah.
Akibatnya, para siswa terlihat berkeliaran di luar kelas dikarenakan tidak adanya aktifitas belajar mengajar.
Selain itu, Komisi I DPRD Tabalong juga mendapati adanya informasi aktifitas belajar mengajar disekolah ini hanya tiga jam dalam satu hari yang dimulai sejak pukul 09.00 dan berakhir pada pukul 12.00 Wita.
Menurut Sumarni Fatmawati, salah seorang orang tua murid yang rumahnya tidak jauh dari sekolah tersebut mengatakan, kondisi ini sudah berlangsung cukup lama sejak beberapa tahun belakangan.
Ia mengatakan, hampir setiap hari hingga pukul 09.00 Wita baru terlihat ada guru yang datang.
“Apalagi kalau hujan, para murid tidak belajar sama sekali. Mereka malah disuruh bersih-bersih sekolah,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengeluhkan, ketika jam mata pelajaran olahraga yang sama sekali tidak pernah ada guru mata pelajarannya.
“Padahal anak-anak ini senang kalau berolahraga, tapi guru olahraganya tidak ada. Bagaiman anak mau pintar kalau tidak ada gurunya,” keluhnya.
Kepala Sekolah SDN 2 Jiang Hilir, Asmari, mengatakan informasi itu terlalu berlebihan.
Kendati begitu, ia mengakui terkadang ada saja guru yang datang terlambat namun itu tidak terjadi setiap hari.
“Memang benar kondisinya seperti itu, tapi tidak semua guru yang datang terlambat, hanya sebagian saja,” katanya.
Kemudian, terkait kekosongan guru mata pelajaran olahraga, Asmari menjelaskan sejak awal sekolah ini berdiri tidak pernah ada guru khusus mata pelajaran olahraga.
“Rencananya nanti akan kita fungsikan salah satu guru yang ada di sini untuk mengisi kekosongan jam pelajaran olahraga tersebut,” jelasnya.
Asmari menambahkan, meski terkadang ada guru yang datang terlambat dan ada salah satu mata pelajaran yang tidak ada tenaga pengajarnya, namun ia masih belum ingin menambah jumlah tenaga pengajar disekolah yang saat ini memiliki empat guru berstatus PNS dan empat guru berstatus honor.
“Kalau kita menambah tenaga pengajar nanti kasian yang tenaga honor tidak dapat lagi bekerja di sini,” imbuhnya.
Sementara, atas kondisi tersebut, Ketua Komisi I DPRD Tabalong, Supriani menyarankan ke depannya agar pihak sekolah segera membenahi kegiatan belajar dan mengajarnya.
“Kedepan agar tidak terulang masuk mulai belajar pukul 09.00, pulang pukul 12.00 Wita,” ujarnya.
Disamping itu, sehubungan dengan tidak adanya guru mata pelajaran olaraga, ia meminta pihak sekolah jangan bosan menyampaikan permohonan atau permintaan guru yang dimaksud ke dinas terkait.
“Sementara belum ada bisa saja salah satu guru yg ada diberi tugas tambahan utk membantu kegiatan belajar olahraga,” tuturnya.
Selanjutnya, kepada kepala sekolah SDN 2 Jaing Hilir agar segera berkomunikasi dgn pengawas sekolah dan pejabat dinas pendidikan setempat.
“Komunikasikan saja segala kebutuhan atau hambatan untuk kelangsungan dan kelancaran kegiatan belajar mengajar di sekolah ini. Kami dari komisi I siap membantu yang tentu harus bersesuaian dengan tufoksi kami,” pungkasnya. (arif)