BANJARMASIN, klikkalsel– Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Begitulah ujar pepatah untuk mengingatkan kita akan pentingnya nilai-nilai sejarah bangsa.
Hari pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November untuk mengenang pertempuran Surabaya yang tepatnya terjadi pada tanggal 10 November 1945. Dimasa itu, para tentara dan milisi Indonesia yang pro-kemerdekaan berperang melawan tentara Britania Raya dan Belanda.
Tahun ini, Hari Pahlawan mengangkat tema ‘Perkokoh Persatuan untuk Membangun Negeri’. Tentunya dengan harapan, momentum peringatan tahun ini bisa membuat semakin bersatu padu membangun negeri.
Anggota DPRD Kota Banjarmasin, Noorlatifah saat ditemui klikkalsel mengatakan cerita heroik pahlawan sering sekali dikaitkan dengan keberhasilan prestasi yang gemilang dalam bidang kemiliteran.
Padahal tidak, menurutnya setiap zaman memiliki tantangannya tersendiri, oleh karena itu setiap zaman harus mengembangkan respon kepahlawanan yang sesuai dengan zamannya.
“Kalo dulu pahlawan menyandang senjata untuk memerdekakan bangsa ini, kalau sekarang kita menyandang tanggung jawab untuk mensejerahterakan bangsa ini dengan cara sukses dibidangnya masing-masing” ujar Noorlatifah.
Tahun ini upacara puncak peringatan Hari Pahlawan akan digelar di Surabaya dipimpin oleh Presiden RI Jokowidodo (Jokowi). Dalam peringatan Hari Pahlawan ke 72 ini Jokowi menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada 4 orang tokoh antara lain :
1.Almarhum TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, tokoh dari Provinsi Nusa Tenggara Barat;
2.Almarhumah Laksamana Malahayati, tokoh dari Provinsi DI Aceh;
3.Almarhum Sultan Mahmud Riayat Syah, tokoh dari Provinsi Kepualauan Riau; dan
4.Almarhum Prof. Drs. H. Lafran Pane, tokoh dari Provinsi DI Yogyakarta.
Bangsa ini tentu tidak kekeurangan paglawan untuk meneruskan hasil perjuangan. Terlebih generasi muda harus mempunya moral dan mental yang baik dalam meneruskan ciata-cita bangsa. Sehingga akan lahir lagi para pahlawan berikutnya.(david)
Editor : Amran
