Sengketa Pengelolaan Makam Sultan Suriansyah Belum Selesai, Muncul Lagi Kubu Ketiga

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sengketa perebutan pengelolaan Makam Sultan Suriansyah, kembali terjadi. Kali ini rupanya muncul salah satu kubu baru yang mengaku sebagai zuriat dari Sultan Suriansyah.

Disampaikan Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setdako Banjarmasin, Doyo Pudjadi, bahwa adanya kubu baru tersebut baru saja diketahui sebelum pihaknya melakukan rapat di Balai Kota Banjarmasin, beberapa waktu lalu.

“Ada satu kelompok lagi datang yang menunjukkan kalau pihaknya mempunyai hak yang sama karena memiliki data zuriat atau keturunan dari sultan suriansyah,” ucapnya saat dikonfirmasi klikkalsel.com, Minggu (20/6/2021).

Sebelumnya terdapat dua kubu yang saling berseteru untuk merebutkan lahan pengelolaan maka Raja Banjar ini. Kemudian dengan adanya kubu baru ini membuat persaingan perebutan pengelolaan Makam tersebut semakin rumit.

Menurutnya, kalau permasalahan tersebut dibiarkan berlarut-larut, sampai kapanpun tidak akan selesai. Maka dari itu pihaknya melakukan rapat dengan menghadirkan perwakilan dari ketiga kubu tersebut.

“Kita akan melakukan rapat dengan ketiga kubu ini untuk menyamakan persepsi soal pengelolaan makam Sultan Suriansyah,” terangnya.

Dalam rapat yang direncanakan tersebut, Pemko Banjarmasin akan menyodorkan solusi dengan membentuk tim formatur untuk menyusun kepengurusan dalam pengelolaan makam. Yang diisi oleh perwakilan dari masing-masing kubu zuriat.

“Saya sampaikan kalau makam Sultan Suriansyah untuk kepentingan bersama. Tapi kalau masing-masing merasa sebagai zuriat yang sah tidak akan selesai. Karena selama 500 tahun berjalan, pasti banyak zuriat-zuriat baru yang bermunculan,” tegasnya.

Dengan dibentuknya formatur itu nanti, sudah tidak ada lagi keakuan atas kepemilikan yang sah soal pengelolaan makam yang menjadi objek wisata religi di Kalsel tersebut.

“Nanti Ketuanya Gusti Syarif. Anggotanya ada dari Pemko yang diwakili oleh Kadisbudpar. Sedangkan saya sendiri nanti akan bertugas sebagai pembina,” ucapnya.

“Yang penting isinya kebersamaan. Tidak boleh satu kelompok saja yang menguasai,” tambahnya.

Pembentukan formatur itu nanti akan bertugas membuat format kepengurusan sampai bawah. yang melibatkan ketiga kubu yang saling bersengketa itu, dengan tiga alternatif pilihan.

“Karena hal ini termasuk sesuatu yang sensitif. Makanya perlu ada tiga pilihan kepengurusan. Nanti dari ditentukan pola kepengurusan mana yang disahkan. Dan itulah yang dibawa ke rapat besar,” tandasnya.(fachrul)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan