BANJARMASIN, klikkalsel – Muhammad Amin, pandai besi yang akrab dengan gelar “Empu Rambut Perak”. Namanya sangat mashyur bagi kalangan pecinta dan kolektor senjata antik di banua.
Pria berusia 58 tahun ini, adalah pembuat senjata tradisional. Berdasarkan pengakuannya, menekuni serius pekerjaan tersebut, selama 25 tahun terakhir dan telah membuat 27 ribu batang lebih keris dengan motif seni khas Banjar.
“Seingat aku, telah serius melakoni sebagai pendai besi, selama 25 tahun. Hitung saja rata-rata sehari, aku membuat 3 pucuk keris pesanan orang. 365 hari kali 3, terus 25, ya sekitar 27 ribu lebih keris yang ku bikin,” jelas Muhammad Amin kepada klikkalsel.com.
Namun, pandai besi berambut putih keperakan dikenal dengan “Empu Rambut Perak” ini, tidak begitu mempermasalahkan jumlah keris yang telah dibuatnya.
Pasalnya, rasa letih saat menempa besi panas itu, terbayar akan kepuasan batin, bisa menjadi bagian mempertahankan hasanah kearifan Banjar.
“Coba bayangkan seorang pelukis, menghabiskan waktu banyak untuk satu lukisan. Nah begitu juga dengan aku, sebagai seniman tak melihat jumlah, melainkan hasil karya yang tercipta, dan ini menjadi kebangggan tersendiri,” ucapnya.
Sehari-hari ia banyak menghabiskan waktunya di ruang sederhana berukuran 3×6 meter. Lengkap dengan peralatan menempa besi disertai bara panas dan percikan api, di kawasan Pasar Jati Pekapuran A Banjarmasin Timur. Meski di tempat bisa dikatakan seadannya itu, tak membatasi Empu Rambut Perak untuk berkarya membuat keris.
Keris Banjar dari beragam jenis, diantaranya Keris Sampana Carita, Keris Naga Runting, Keris Tilam Upih dan Belitung. Buatan Empu Amin memiliki khas seni tersendiri, yang terpancar dari pamor serat atau urat besi usai ditempanya.
“Tak semua pandai besi bisa mengetahui serat, dan meciptakan pamor dari besi yang ditempa, usia besi bisa menghasilkan karya seni, tergantung lagi oleh tangan pembuatnya,” kata Muhammad Amin.
Salah satu bukti, keahlian Muhammad Amin dalam membuat keris Banjar. Ia telah menerima gelar kehormatan yaitu Empu Tosan Aji Saradipa Kastadiraja oleh Raja Kesultanan Banjar, Sultan Khairul Saleh. (rizqon)
Editor : Farid