Sejumlah Kawasan Terendam Banjir Rob, Warga Keluhkan Program Normalisasi Sungai Tak Merata

Kawasan pemukiman warga yang terendam Banjir Rob, di Jalan Prona 1, Kelurahan Pemurus Luar, Kecamatan Banjarmasin Selatan

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Kondisi pasang air sungai yang tinggi ditambah hujan deras di Banjarmasin tadi malam, membuat kawasan di Jalan Prona 1, Kelurahan Pemurus Luar, Kecamatan Banjarmasin Selatan terendam bnnjir rob.

Kondisi tersebut sudah terjadi sejak kemarin sore menjelang Magrib, bahkan hingga sampai saat ini ketinggian air di kawasan Jalan Prona 1 masih setinggi mata kaki orang dewasa.

Hal ini membuat warga yang bermukim di kawasan tersebut sedikit khawatir, mengingat kejadian yang terjadi di awal tahun 2021 lalu masih menjadi trauma bagi mereka.

Hj Isah, warga Gang Pirus 1 Jalan Prona 1 yang terlihat tengah sibuk menghalau air agar tidak masuk kedalam rumahnya tersebut mengaku sangat tidak nyaman dengan kondisi ini, bahkan membuatnya tidak bisa tidur dengan nyenyak.

“Saya sampai tidak bisa tidur nyeyak. Satu sentimeter lagi, air masuk ke dalam rumah,” ucap, Minggu (5/12/2021).

Baca juga: Data Banjir Tak Jelas, Penanganan Pemda HST Dipertanyakan

Baca juga: Banjir HST Surut, Data Pengungsi Banjir Tidak Jelas

Ia juga berharap agar Pemko Banjarmasin bisa melek dengan kondisi tersebut, dengan melakukan pengerukan di Sungai Guring.

“Tolong lah, kepada pmerintah. Kalau bisa, sungai di sana itu dikeruk. Biar air genangan seperti ini bisa lekas turun ke sungai,” harapnya.

Sementara di Gang Indra Jaya 3. Kondisi air terlihat lebih tinggi dibandingkan di Gang Pirus 1.

Disampaikan H Bahrani, Ketua RT 15, bahwa pihaknya tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa menunggu genangan ini surut dengan sendirinya.

“Tapi sampai sekarang, rupanya hanya sedikit saja surutnya,” keluhnya.

Ia juga menyampaikan bahwa jauh sebelum banjir melanda Kota Banjarmasin di awal tahun lalu, permintaan pengerukan sungai sudah pernah diajukannya ke pihak Pemko Banjarmasin.

“Tapi sayang, hingga kini sungai di kawasan ini tak pernah dikeruk,” keluhnya.

Usulan itu dilayangkan bukan tanpa alasan. Bahrani, mengaku bahwa pada lima tahun yang lalu, ia pernah mengalami banjir seperti yang terjadi pada awal tahun tadi.

“Yang saya heran, padahal permintaan pengerukan sungai itu tiap tahun selalu kami ajukan. Dan permintaan itu pun adalah hasil rapat dari seluruh RT di Jalan Prona 1 ini,” bebernya.

Ia juga mengeluhkan bahwa Pemko Banjarmasin hanya melakukan peninggian terhadap jalan, namun tidak melakukan pengerukan sungai.

“Jalan saja yang di tinggikan, tapi sungai tidak di keruk,” keluhnya.

Di sisi lain, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin mencatat, genangan melanda sejumlah wilayah di seluruh kecamatan di Kota Banjarmasin.

Genangan yang terjadi paling tinggi, umumnya terjadi di permukiman yang berada di kawasan bantaran sungai.

Anggota BPBD Kota Banjarmasin, Andy Putera, menyampaikan bahwa dari pemantauan yang dilakukan pihaknya sejak jam delapan malam hingga jam dua dini hari, ada tiga kawasan yang cukup terdampak parah.

“Yakni, di kawasan Sungai Jingah, Benua Anyar dan kawasan Seberang Masjid. Khusus di kawasan Seberang Masjid, ketinggian genangan mencapai dengkul orang dewasa,” ungkapnya.

“Sedangkan di wilayah lainnya, ketinggian mencapai mata kaki orang dewasa. Dan syukur alhamdulillah, pembuangan genangan air di tempat kita cukup berpungsi, hingga genangan berangsur-angsur turun,” tambahnya.

Disinggung terkait masih adanya kawasan yang tergenang hingga kemarin petang, Andy tak menampiknya. Seperti misalnya, yang terjadi di sejumlah gang di kawasan Jalan Prona 1, itu.

“Itu bagian dari efek siklon tropis. Kalsel, termasuk kawasan yang mengalaminya. Itu juga mempengaruhi air pasang yang terjadi saat ini. Menurut data dari BMKG Kalsel, sepuluh hari ke depan, cuaca ektrem masih sangat berpotensi terjadi,” jelasnya.

“Untuk itu, kami mengimbau agar warga bersiap-siap dan berhati-hati. Apabila ke depan, genangan memang sudah sangat dalam apalagi sampai masuk ke dalam rumah, perhatikan kabel hingga colokan listrik agar tak terjadi hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran