Save Meratus Harga Mati ! Sahbirin Noor : Itu Aspirasi Masyarakat Kalsel Termasuk Kaum Milenial

Sahbirin Noor
Sahbirin Noor

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Calon Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor mengapresiasi kegiatan nonton bareng debat kandidat yang disiarkan TVRI Kalsel, Rabu (4/11/2020).

Petahana Gubernur Kalsel ini mengatakan, apa yang dipaparankannya dalam debat dengan Denny Indrayana, adalah hasil menyerap aspirasi kaum milenial salah satunya Save Meratus Harga Mati.

Puluhan kaum muda ini tampak serius menyimak debat kandidat saat nonton bareng di Intuisi Kopi di Jalan Beruntung Jaya, Banjarmasin Selatan. Perhatikan makin terfokus saat isu lingkungan dilempar moderator Andri Tendri Sompa ke masing-masing kandidat.

Pertama pertanyaan ditujukan kepada kandidat penantang, Denny Indrayana dengan latar belakang ahli hukum menceritakan pengalaman mengadvokasi masyarakat Kalsel terkait isu pertambangan.

“Menolak keras pertambangan di Meratus. Bukannya menolak investasi, investasi penting tapi lebih penting lagi kelestarian lingkungan” jawab Denny Indrayana.

Komitmen yang sama juga disampaikan Paman Birin sapaan akrab calon gubernur petahana. Ia mengatakan selama menjabat telah berkeliling ke pelosok untuk menyerap aspirasi masyarakat di kawasan pegunungan Meratus diantaranya Peramasan Atas, Peramasan Bawah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, desa-desa pelosok Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Balangan dan Tabalong.

“Save Meratus adalah harga mati, oleh karena itu kita akan menjaga wilayah-wilayah kita dari hal-hal yang menghancurkan alam dan mengganggu adat istiadat kita yang kita cintai,” ucapnya tegas disambut tepuk tangan kalangan milenial yang menggelar nonton bareng debat di Kafe Intuisi Kopi, Jalan Beruntung, Banjarmasin Selatan.

Sementara itu, debat kandidat perdana tersebut mengangkat tema : Hukum, Hak Asasi Manusia, kebangsaan, Agraria, Politik, dan Pemerintahan.

Seusai debat kandidat, Paman Birin mengatakan komitmennya Save Meratus Harga Mati ! adalah hasil serapan aspirasi masyarakat khususnya kaum milenial.

Sebagaimana diketahui isu Save Meratus mencuat pada 2018, kala itu perusahaan tambang berencana melakukan aktivitas di kawasan pegunungan Meratus meliputi 3 kabupaten yakni, Hulu Sungai Tengah, Tabalong dan Balangan.

“Apa yang kita presentasikan itu adalah aspirasi masyarakat Kalimantan Selatan termasuk Kaum Milenial, Kaum Muda, saya tahu hati dan perasaan mereka,” ucapnya.

Paman Birin menambahkan semasa kepemimpinannya Pemerintah Provinsi Kalsel memperketat izin pertambangan. Selain itu, sanksi tegas juga dikeluarkan berupa pencabutan izin kepada perusahaan tambang yang tidak melakukan reklamasi.

Setidaknya ada 619 izin usaha pertambangan (IUP) telah dicabut Pemprov Kalsel sejak 2017, dalam rangka penataan sektor pertambangan. Di sisi lain, Paman Birin menggelorakan gerakan Revolusi Hijau dengan luasan penanaman 32 hektare tersebar di beberapa kabupaten, pada 2019 lalu.

Hal tersebut dilakukan untukreboisasi lahan. Lantaran banyaknya lahan yang gersang dan gundul akibat pembalakan liar dan eksploitasi tambang. (rizqon)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan