MARABAHAN, klikkalsel.com – Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PWNU Kalsel melaksanakan kegiatan literasi digital yang digagas Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama Kementerian Kominfo, di Pondok Pesantren Al Mujahidin, Kabupaten Barito Kuala, Senin (22/8/2023). Kegiatan ini juga digelar secara virtual bertajuk “Santri Ramah Makin Cakap Digital”.
Adapun Narasumber dari Lakpesdam PBNU yakni Hesbul Bahar menyampaikan materi “Ruang Digital dan Tantangan Masa Depan Pesantren.” Era digitalisasi saat ini penting lembaga pendidikan pesantren sangat perlu mengembangkan literasi digital positif agar syiar dakwah islam dapat tersampaikan secara luas, dilain sisi juga dapat membendung gempuran negatif di media sosial.
“Literasi dapat diartikan sebagai keahlian baca tulis, dan tentu juga harus dikuasai anak pesantren,” tuturnya Hesbul Bahar.
Baca Juga : PMII Kalsel Ingin Ada Kader NU yang Jadi Anggota Bawaslu Kalsel
Baca Juga : Dewan Banjarmasin Usulkan Raperda Fasilitasi Pesantren dan Perlindungan Lansia
Ketua Lakpesdam PWNU Kalsel M. Hafizh Ridha mengutarakan, pentingnya santri dengan pemahaman digital yang mumpuni sehingga mampu bersaing di era saat ini, yang lebih dituntut mampu beeadaptasi dengan dengan dunia internet.
“Kemampuan para santri dan santriwati tidak hanya cakap dalam ilmu keagamaan, juga harus siap bersosialisasi di dunia maya dengan menebarkan informasi positif,” tuturnya.
Turut hadir Wakil Rektor 1 Universitas Borneo Lestari Kalsel Hasan Ismail menyampaikan kepada ratusan santri Al-Mujahidin, selain keilmuan agama, terpenting membangun karakter anak didik di lingkungan pesantren. Sehingga sistem digital dapat diisi dengan hal-hal positif dan kebaikan.
“Ada filosofi adab diatas ilmu, sehingga jadi modal dasar pendidikan anak pesantren,” ucapnya.
Webinar Nasional literasi digital kali ini turut dihadiri ketua umum PBNU KH. Yahya Chalil Staquf, Ketua PWNU Kalsel KH. A. Hasib Salim, Dirjen Aptika Kemkominfo, Samuel Abrijani Pangerapan. Acara didukung KPID Kalsel, NU Online, dan Poros Sahabat Nusantara. (rizqon)
Editor: Abadi