Religi  

RUNE Gelar Istighosah dan Doa Bersama Mengenang Tragedi Jumat Kelabu

RUNE saat menggelar kegiatan Istighosah dan Doa bersama untuk para korban jumat kelabu 23 Mei 1997 silam

BANJARMASIN, klikkalsel.com –
Reliability, Unity, Nature, Equality (RUNE) menggelar kegiatan Istighotsah Banua dan Haul Jama 26 Tahun Mengenang para korban tewas di tragedi Jumat Kelabu 23 Mei 1997 silam.

Kegiatan tersebut digelar di sebuah cafe yang berada dalam gedung Mitra Plaza lantai 4, Banjarmasin, Selasa (23/5/2023).

Kegiatan ini dihadiri oleh keluarga korban, mahasiswa, aktivis, Staf Ahli Bidang Hukum Setdako Banjarmasin Lukman Fadlun, Habib Fatturahman dan ulama di Kota Banjarmasin.

Dalam kegiatan ini digelar Khatam Qur’an Muqoddaman atau Khatam Quran Bersama 1 juz perorang.

Baru dilanjutkan dengan s
Salat Magrib dan Isya berjamaah, tahlil dan istighotsah, kemudian digelar maulid dan shalawat.

Sukrowardi selaku Inisiator RUNE dalam kegiatan tersebut mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mendoakan para korban yang sudah meninggal dunia atas insiden Jumat Kelabu pada 23 Mei 1997 silam.

“Juga mempersiapkan diri pada 2024 mendatang akan adanya pesta demokrasi yang dirasa akan penuh dinamika dan tantangan serta peluang,” ujarnya.

Karena itu, kegiatan juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang pemahaman jiwa raga yang tenang serta cerdas dalam bersikap.

“Belajar dari pengalaman masa lalu, cukup sekali Jumat Kelabu mari kita jalin optimisme dan doakan agar pesta demokrasi 2024 dapat berjalan aman damai,” ujarnya.

Lebih lanjut, kata Sukrowardi, drama ini sudah harus diakhiri dalam kontek saling mendoakan bagi korban.

Menurutnya, peristiwa Jumat Kelabu merupakan kejadian yang sangat mencekam dan tidak boleh lagi terulang.

Baca Juga : Cerita Anak Korban dan Saksi Peristiwa Jumat Kelabu 23 Mei 1997

Baca Juga : STB Uniska Gelar Teatrikal Menolak Lupa Tragedi Berdarah 23 Mei 1997

Khususnya saat ini memasuki tahun politik. Bahkan, hingga 26 tahun tidak diketahui siapa yang salah dan yang benar.


Atas dasar itu, Sukrowardi mengajak orang Banjar bisa bergotong royong dalam rangka memberikan doa.

Mengambil hikmah Peristiwa Jumat Kelabu 23 Mei 1997, RUNE bersama keluarga korban, para ulama, pemuda pemudi Banjar, aktivis, kaum perempuan, pelaku demokrasi dan pendukung parpol serta seluruh masyarakat Kota Banjarmasin menggelar doa bersama.

“Kegiatan ini juga untuk mengenang dan mendoakan korban. Tadi juga ada cerita dari anak korban yang kehilangan sang ayah pada saat Jumat Kelabu. Bagaimana Jumat Kelabu menjadi hal yang paling mengerikan bagi keluarga korban,” jelasnya.

Menutup kegiatan, pihaknya kemudian menyatakan deklarasi damai untuk banua dan berharap tragedi seperti Jumat Kelabu tidak terulang lagi. (airlangga)

Editor: Abadi