Menolak Lupa Tragedi Jumat Kelabu, Sanggar Titian Barantai Gelar Teatrikal

Teatrikal Jumat Kelabu di Pertigaan Jalan Pangeran Samudera

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Menolak lupa tragedi Jumat Kelabu 23 Mei 1997, Sanggar Titian Barantai UNISKA Banjarmasin menggelar teatrikal di pertigaan Jalan Pangeran Samudera, Banjarmasin Tengah.

Dalam tragedi ini ratusan korban berjatuhan. Beberapa orang dikabarkan menghilang. Bangunan dan fasilitas umum pun dirusak dan dibakar. Keberingasan dan kekejaman manusia tergambar di hari Jumat, 23 Mei 1997 itu.

Kota Banjarmasin yang tadinya tampak damai berubah seolah telah terjadi peperangan. Peristiwa mengerikan itu meninggalkan duka bagi keluarga korban dan juga kerugian materi dengan jumlah yang tidak sedikit. Peristiwa kerusuhan tersebut pun dikenal hingga sampai saat ini dengan sebutan Jumat Kelabu 23 Mei 1997.

Mengenang kembali kejadian tersebut Sanggar Titian Barantai menggelar teatrikal sebagai pengingat masa-masa kelam itu.

Baca Juga : Sebanyak 150 Personil Gabungan Turun Kawal Aksi Jumat Kelabu

Baca Juga : Kasus Investasi BBM Bodong Oknum Bhayangkari Berlanjut ke Penyidikan Tindak Pidana Pencucian Uang

Ketua Pelaksana Teatrikal Jumat Kelabu, Noor Khalifah mengatakan bahwa kegiatan kali ini dilaksanakan hanya melalui gerakan teatrikal semata, tanpa banyak kata-kata.

“Karena tragedi juga masih abu-abu, jadi kami fikir tidak memungkinkan untuk melakukannya dengan suara,” ungkapnya, Rabu (22/5/2024).

Ia juga mengatakan bahwa persiapan yang dilakukan untuk aksi kali ini dilakukan selama dua hari lamanya. Dimana dalam teatrikal ini dilakukan oleh sebanyak 23 orang.

Sementara itu, Ketua Umum Sanggar Titian Barantai, M Riko Fakhrurozi mengatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan ini untuk mengenang kembali kejadian kelam pada 23 Mei 1997.

“Maksud kami di sini adalah untuk meraut kembali ingatan bahwa di Banjarmasin pernah terjadi tragedi yang sangat kelam,” ungkapnya.

“Untuk itu disini kami ingin mengajak masyarakat agar mengambil nilai-nilai penting dari kejadian itu, yakni pentingnya rasa kemanusiaan, toleransi dan saling menghargai diantara masyarakat. Itu lah tujuan kami,” tandasnya.(fachrul)

Editor : Amran