Riksa OTS di Daerah Terpencil, Ombudsman Terima 50 Laporan Warga

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Melihat dan mendengar langsung permasalahan pelayanan publik di daerah-daerah perbatasan, terluar, tertinggal dan terpencil, Ombudsman Kalsel melakukan Program Jaring Aspirasi Masyarakat dan Pantau Pelayanan Publik Desa, atau disebut Riksa On The Spot (Riksa OTS) yang berlokasi di Kabupaten Banjar.

Hadi Rahman, Kepala Perwakilan Ombudsman Kalsel mengatakan, Riksa OTS merupakan program kerja Ombudsman.

“Dipilihnya Kabupaten Banjar yang merupakan daerah terluas ketiga di Kalimantan Selatan. Dimana memiliki daerah-daerah terpencil yang letaknya jauh dari pusat kota dan berbatasan dengan kabupaten/kota lainnya,” katanya, Rabu (22/9/2021).

Menurutnya, kegiatan Riksa OTS berlangsung pada 13-18 September 2021 lalu. Hasilnya, ternyata banyak mendapat tanggapan yang positif dan banyak laporan masyarakat setempat.

“Terhadap laporan masyarakat yang telah Ombudsman terima, tentu kami akan melakukan klarifikasi dan koordinasi dengan instansi dan pihak terkait”, ungkapnya.

Baca juga: Moge Bebas Melintas Diatas Jembatan Alalak Baru, Masyarakat Kecewa

Baca juga: Praktisi Hukum Tantang Polisi Tilang Rombongan Moge Yang Melintas di Jembatan Alalak Baru

Kepala Keasistenan Pemeriksaan M. Firhansyah, menyampaikan, dalam pelaksanaan kegiatan Riska OTS , pihak Ombudsman Kalsel telah menerima lebih 50 laporan dari masyarakat di Kabupaten Banjar.

“Berbagai keluhan yang diterima dari Ombudsman, mulai dari persoalan infrastruktur jalan, ketersediaan air bersih, pelayanan kesehatan, pelayanan PLN, jaringan telekomunikasi, administrasi kependudukan dan lainnya,” katanya.

Sementara salah seorang warga Desa Haur Kuning Kecamatan Beruntung Baru Rahmad, mengaku, senang tim Ombudsman Kalsel dapat berkunjung ke desanya, untuk melihat langsung kondisi pelayanan publik di desa mereka.

“Kami juga mengucapkan terima kasih atas kedatangan Ombudsman ke desa kami, yang letaknya jauh dari pusat kota. Desa kami juga berbatasan langsung dengan Kabupaten Tanah Laut”, pungkasnya. (azka)

Editor : Akhmad