Ribuan Jemaah Penuhi Kampung Sungai Tuan Antarkan Guru H Masdar ke Pemakaman

Jemaah saat mengantarkan jenazah Guru H Masdar bin H Umar ke pemakaman. (Mada Al Madani)

MARTAPURA, klikkalsel.com – Tutup usia di umur 84 tahun, Guru H Masdar bin H Umar, sosok ulama Kalimantan Selatan (Kalsel) yang berpulang tadi malam di Rumah Sakit Sultan Agung dimakamkan di samping rumah duka, Selasa (23/07/2024).

Proses mengantarkan ulama karismatik lulusan Pondok Pesantren Darussalam, Kampung Sungai Tuan, Kecamatan Astambul dipenuhi jemaah dari berbagai daerah, dari yang hanya sekadar menyalatkan, atau hingga mengantarkan ke liang lahat.

“Saya tidak bisa masuk ke dalam, banyak sekali orang yang datang untuk mengantarkan beliau,” ucap Hendra Lianor(34) salah satu jemaah yang melayat.

Hendra mengatakan, pemakaman Guru H Masdar dilakukan saat Adzan Ashar berkumandang, rasa haru mewarnai kepulangan ulama sepuh Banua, bahkan tetes air mata jemaah tak bisa dibendung.

Begitu juga roses salat jenazah dilakukan jemaah hingga ke aspal jalan, sehingga akses jalur harus ditutup sementara waktu untuk melakukan kifayah.

Baca Juga : Ulama Astambul, Guru Masdar Bin H Umar Berpulang ke Rahmatullah

Baca Juga : Data Ditjen Perbendaharaan Kalsel : KUR Kalsel Capai 2,82 Triliun

Salah satu murid Guru H Masdar, H Basuni Nafiah (65) mengaku sangat terpukul dengan kepulangan sang guru.

“Perasaan saat mendengar beliau meninggal merasa sakit hati, karena kehilangan sosok yang kita hormati, dicabutnya ilmu karena meninggalnya orang alim. Jika orang alim meninggal tidak sakit hati, maka bisa dikatakan munafik,” ucapnya.

H Basnui mengatakan, semasa mengajar di Pondok Pesantren Sulamul Ulum Dalam Pagar pada tahun 1990 an, Guru H Masdar mengajar ilmu Balaghah (Ilmu mengolah kata, atau susunah kalimat bahasa arab yang indah).

Kepulangan Guru H Masdar meninggalkan seorang istri bernama Julak Idah (75), serta 5 orang anak, yang terdiri dari 3 orang perempuan 2 orang laki-laki, di antaranya; Fathun, Fauziah, Fahriah, H Agil dan H Amad.

Selain itu, Guru H Masdar juga merupakan sosok anak laki-laki tunggal di antara 2 kakak perempuannya.

Semasa hidup, ulama sepuh Kalsel ini menurut keterangan dari Pembakal Sungai Tuan Ulu, Zaini, semasa muda sempat berjualan padi dan beras, selain mengajar di pondok pesantren.

“Beliau juga merupakan pengajar di Pondok Pesantren Darussalam semasa Guru Sekumpul mengajar di sana, selain mengajar di Pondok Pesantren Sulamul Ulum Dalam Pagar,” pungkasnya.(Mada)

Editor : Amran