Ratusan Guru Penggerak di Kalsel Ikuti Diskusi Perkembangan Kurikulum Merdeka Belajar

BANJARBARU, klikkalsel.com – Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di Kalsel disebut oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PDM) Dr Iwan Syahril, Ph D saat ini dapat dikatakan baik.

Bahkan menurutnya sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hal itu disampaikan saat acara saresehan pendidikan nasional dan diskusi Penggerak di Banjarbaru, Selasa (9/5/2023).

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari peringatan Hari Pendidikan Nasional, yang dirangkaikan dengan kegiatan puncak Hari Jadi (Harjad) ke-24 Banjarbaru.

Saresehan pendidikan nasional dan diskusi penggerak di Banjarbaru ini, diikuti oleh ratusan guru pengerak se Kalimantan Selatan (Kalsel).

Dirjen Iwan Syahril mengaatakan, penerapan Kurikulum Merdeka di Kota Banjarbaru, sudah berjalan dengan filosofi gotong royong.

Pemko Banjarbaru, sudah memanfaatkan data, dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar.

Baca Juga Tindak Lanjut Aduan Terbaik Se Kalsel, Pemkot Banjarbaru Raih penghargaan

Baca Juga Paman Birin Beri Proyeksi Buat Banjarbaru di Momen Harjad ke-24

“Tentunya ini akan sejalan dengam perencanaan mauapun penganggaran, yang sudah dilakukan sebelumnya oleh pemerintah,” ujarnya.

Mengawali kegiatannya di Kalsel, Dirjen Iwan Syahril mengunjungi Sekolah Penggerak di Banjarbaru, satu di antaranya yakni SD Negeri 1 Landasan Ulin Barat.

Pada kesempatan itu Dirjen tertarik melihat aktivitas siswa, yang sedang membuat Kain Sasirangan dengan metode Ecoprint.

Berbeda dari pembuatan kain Sasirangan pada umumnya, metode Ecoprint menggunakan bahan alami sebagai pewarna dan motif produksi.

“Saya rasa sangat baik sekali, Sekolah Penggerak sebagai katalis, untuk perubahan.
Dan hal itu ditunjukkan pada kesempatan ini,” katanya.

Di sisi lain, ia juga mengapresiasi, sejumlah program pendidikan, yang telah disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Banjarbaru, Dedy Sutoyo.

Menurutnya, program-program tersebut dapat mendukung pembangunan secara ekosistem, agar semua sekolah di Banjarbaru bisa berkembang.

“Ada praktik baik yang bisa dibagikan.
Misalnya persoalan kurangnya numerasi, ternyata kemudian guru-gurunya saling barbagi untuk mengentaskan masalah tersebut, dan itu bila diterapkan oleh seluruh sekolah, maka akan menguatkan pelayanan pendidikan di Banjarbaru khususnya,” jelasnya.

Pada kesempatan itu juga Dirjen Iwan Syahril melakukan dialog interaktif langsung dengan guru, berkaitan dengan praktik pembelajaran diferensiasi.

“Kepada semua guru teruslah belajar, teruslah berbagi, teruslah berkolaborasi, karena itu adalah kuncinya. Semoga dengan pendidikan baik, SDM nya bagus, pembangunan Kota juga akan semakin bagus, karena SDM nomor satu,” ujarnya.

Sementara itu Dedy Sutoyo menyebutkan, secara keseluruhan respon dan kampanye Merdeka Belajar bisa dikatakan berhasil.

“Dapat dilihat dari banyaknya guru penggerak sekarang di Banjarbaru. Implementasi Kurikulum Merdeka, angkanya sudah mencapai 100 persen, baik di tingkat SD maupun SMP,” jelasnya. (restu)

Editor : Akhmad