Rakorda MUI Regional Kalimantan Antisipasi Paham Radikalisme

K.H. Husin Naparin memberikan sambutan di Rakorda MUI Regional Kalimantan 2019.(foto: nuha/klikkalsel)

BANJARBARU, klilkkalsel – Bertemakan moderasi beragama untuk memperkokoh nilai-nilai kebangsaan yang berperadaban tinggi, Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) MUI wilayah V regional Kalimantan 2019 dilaksanakan di Ballroom Hotel Grand Daffam Syariah Qmall Banjarbaru, Senin (23/12/2019) malam.

Kemudian berlanjut Acara Rakorda Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang diselanggarakan sampai dengan, Kamis (25/12/2019).

Kegiatan dihadiri Ketua MUI Pusat Bidang Pemberdayagunaan Ekonomi, Staff Khusus Wakil Presiden RI Bidang Ekonomi KH Lukmanul Hakim, Wasekjen MUI Pusat KH Salahuddin Al Ayyubi, Gubernur Kalsel yang diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Kalsel Fathurrahman, Wakil Walikota Banjarbaru, Darmawan Jaya, dan Forkompinda tingkat kota dan Kalsel.

Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kalsel Fathurrahman menandai dibukanya Rakorda MUI wilayah V regional Kalimantan 2019.

“Kegiatan ini dalam rangka untuk mempererat persaudaraan antar masyarakat, agar lebih kondusif, lebih aman dan damai. Juga menghindari adanya gesekan dan mengantisipasi berita-berita Hoax, sehingga masyarakat bisa terbimbing dalam rangka menyikapi tindakan radikal contohnya,” ucapnya usai pembukaan Rakorda.

Ketua MUI Kalsel KH Husin Nafarin mengatakan, Rakorda se Kalimantan dilaksanakan setiap satu tahun sekali, dan untuk tahun ini Kalsel terpilih menjadi tuan rumah.

“Untuk melihat gerak langkah MUI dalam perjalannya apa yang perlu ditingkatkan, diperbaiki dan didahulukan untuk ditanggulangi di masyarakat,” ujarnya.

Ditanyakan apakah ada orang yang berpaham radikalisme di wilayah Kalsel ? KH Husin Nafarin tak bisa menebak siapa orangnya. sebab itu merupakan bayang-bayang, maksudnya tidak terlihat, tetapi ada.

“Kita di Kalsel tidak bisa menebak siapa pelaku itu sebenarnya. Namun yang pasti, Islam itu Rahmatan lil alamin artinya orang Islam itu rahmat bagi semesta alam sebenarnya. Tapi kalau ada orang Islam yang membuat kerusakan itu tidak benar Islamnya, tidak sempurna,” cetusnya.

Ketua Panitia, HG (P) Rusdi Effendi AR menjelaskan, Rakorda ini ditujukan untuk meningkatkan peran serta Ulama, khususnya MUI dalam berbagai kegiatan pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya, khususnya dimasing-masing Provinsi se
Kalimantan.

Juga meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti instansi Pemerintah, Ormas atau Lembaga keagamaan Islam lainnya.

Merumuskan bentuk-bentuk operasional program-program unggulan MUI serta kerja sama dengan pihak lain terutama Reformulasi Gerakan Dakwah untuk Ketahanan Aqidah dan Pemberantasan Munkarat.

“Selanjutnya tujuannya adalah agenda ini sebagai Forum Pembahasan masalah-masalah sosial keagamaan (Masail diniyah al ijtima’iyah) yang aktual di daerah untuk difatwakan oleh MUI di wilayah tersebut, termasuk pemetaan aliran sempalan dan penanggulangannya. Serta terwujudnya infrastruktur dakwah dan kerjasama pembinaan Muallaf di daerah perbatasan antar Provinsi,” jelasnya. (nuha)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan