‘Rajanya’ Transportasi Sungai Mulai Ditinggalkan

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Seiring perkembangan infrastruktur terutama sarana dan prasarana transportasi darat, berimbas pada transportasi sungai seperti speed boat, long boat dan sejenisnya.

Pernah berjaya tahun 1980 hingga 1990-an, moda transportasi massal di sungai ini kian mengalami penurunan.

‘Rajanya’ transportasi sungai tersebut banyak yang tambat menunggu penumpang yang terlihat di dermaga Jembatan Merdeka dan Pelabuhan Pasar Ujung Murung, Banjarmasin.

“Kini penumpang yang menggunakan speed boat makin sepi, hanya hitungan jari, baik untuk wilayah yang ada di Kalimantan Selatan, maupun ke Kalimantan Tengah. Mereka banyak memilih menggunakan angkutan darat,” kata Yudi, seorang motoris speed boad di Dermaga Jembatan Merdeka, Kamis (7/1/2021) kepada klikkalsel.com.

Dikatakannya, dalam segi biaya, angkutan darat seperti mobil memang lebih ringan ongkosnya dibandingkan menggunakan transportasi sungai seperti speed boat.

“Terlebih saat ini angkutan darat bermacam-macam dari travel, rental mobil atau taksi online yang terlihat praktis, misal untuk ke Palangka Raya, sekali tarikan dengan menumpang mobil travel di mana ongkos berkisar Rp100 ribu. Sedangkan untuk ongkos transportasi sungai ke beberapa daerah tujuan di Kalteng lainnya, rata-rata tarifnya antara Rp200 ribu sampai Rp250 ribu,” ucap Yudi.

Dan saat ini Yudi sendiri lebih banyak melayani carteran speed boat dengan rute perairan Tabanio Kabupaten Tanah Laut, di mana pelanggannya merupakan karyawan perusahaan batubara.

“Biasanya dicarter untuk mengantarkan pekerja atau buruh ke tongkang batubara di perairan Tabanio. Selain itu, juga mengantarkan dokumen-dokumen atau keperluan logistik lainnya,” jelasnya lagi.

Untuk sekali carter, lanjut Yudi, untuk speed boat satu mesin tarifnya Rp1,6 juta dengan kapasitas penumpang maksimal 10 orang. Dan jika penumpangnya lebih 10 menggunakan speed boat dua mesin ongkosnya Rp3 juta dengan maksimal 20 penumpang.

“Dalam seminggu, ada saja yang kita antarkan ke sana. Baik itu dokumen, logistik ataupun pekerja. Walapun tidak seramai dulu lagi,” sebutnya.

Hal yang sama pula dituturkan oleh Tori petugas tiket di Pasar Ujung Murung.
Dikatakannya, memang masih ada penumpang yang menggunakan transportasi sungai seperti Banjarmasin-Buntok, Banjarmasin-Mangkatip, Kabupaten Barito Selatan.

“Itupun keberangkatan speed boat di Pasar Ujung Murung, hanya satu kali. Biasanya, sekitar jam 10 atau jam 11an sudah berangkat. Bahkan penumpangnya pun terkadang tak penuh,” kata Tori. (azka)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan