Prajurit Pengamanan Perbatasan RI-Malaysia Tiba di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin

Prajurit TNI usai bertugas 13 bulan di perbatasan RI-Malaysia tiba di Pelabuhan Terisakti Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – 450 prajurit Tentara Republik Indonesia (TNI) yang tergabung dalam Batalyon Satuan Tugas (Satgas) Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Malaysia Wilayah Yonif 621/Manuntung tiba di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Sabtu (7/10/2023).

Menggunakan KRI Teluk Amboina – 503, kedatangan ratusan prajurit di bawah naungan Korem 101/Antasari itu langsung disambut Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Ari Aryanto yang juga dihadiri Forkopimda Kalsel.

Kopral Dua Yonif 621 Manuntung, M. Hanafi mengaku bersyukur bisa bertemu dengan keluarganya setelah 1 tahun lebih bertugas.

“Alhamdulillah bisa kembali bertemu keluarga di rumah setelah 1 tahun bertugas di perbatasan RI-Malaysia,” ujarnya.

Menurutnya, banyak pengalaman didapat saat bertugas di pos gabungan bersama tentara Malaysia. Saling bertukar pikiran serta sama-sama belajar bahasa satu sama lain.

“Jadi 24 jam bertugas, kita sama-sama menjaga perbatasan sambil belajar bahasa masing-masing,” ujarnya.

Baca Juga : Berbagai Atraksi Warnai Dirgahayu TNI Ke-78 di Banjarbaru

Baca Juga : Jika Tak Lengkapi SK Pengunduran Diri, KPU Kalsel Bakal Coret Bacaleg Dari Kalangan ASN, TNI/Polri, dan Pejabat BUMD

Sementara itu, Danyonif 621/Manuntung, Letkol Inf Deny Ahdiani Amir mengaku bangga dengan para prajuritnya yang telah bertugas selama 13 bulan ini.

“Saya sangat bangga dengan prajurit batalyon saya selama bertugas. Karena selama bertugas, hasilnya sangat memuaskan,” ujarnya.

Dirinya pun berpesan, para Yonif 621 Manuntung terus bisa menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Tentunya disamping menjaga perbatasan, kami juga selalu mencegah semua kegiatan ilegal. Baik illegal fishing, illegal mining, penyelundupan narkoba, miras dan lainnya. Tentu kami selalu membantu pemerintah daerah mengatasi kesulitan di daerah perbatasan,” tuturnya.

Sebelumnya, prajurit tersebut dilepas pada bulan Agustus 2022 lalu, dan mengarungi lautan di perbatasan antar Indonesia dan Malaysia menggunakan KRI Teluk Amboina – 503

Dimana awalnya para prajurit mendapat perintah menjalankan operasi tersebut selama sembilan bulan.

“Kemudian di awal tahun kemarin, ada perintah untuk menambah masa tugas. Sehingga total dilaksanakannya yakni 13 bulan,” pungkasnya.(airlangga)

Editor : Amran