Polisi Lakukan Penyelidikan Kecelakaan Kerja di Docking PT Nogopatmolo

Proses evakuasi korban. (foto : david/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Kasus kecelakaan kerja di docking kapal PT Nogipatmolo yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan empat orang lainnya harus mendapatkan perawatan intensif masih dalam penyelidikan kepolisian.

Hal tersebut diungkapkan Kapolres Banjarmasin melalui Wakasat Reskrim Polresta Banjarmasin, AKP Soni L Gaol saat ditemui awak media di tempat kejadian perkara.

Ia mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan karena masih baru melakukan olah TKP dan masih dalam proses penyelidikan.

“Saya belum bisa kasih banyak keterangan karena baru olah TKP dan masih dalam proses lidik,” ujarnya.

Saat ditanya kemungkinan penyebab kematian korban dan empat orang lain pingsan saat berada di dalam palka tongkang, ia juga enggan berandai-andai jika hal tersebut dikaitkan dengan adanya gas beracun di dalam palka.

Menurutnya, pihaknya akan menunggu laporan resmi dari dokter yang menangani tentang sebab matinya korban dan penyebab empat korban lain mengalami lemas hingga pingsan.

“Saya gak mau berandai-andai, kita tunggu hasil dari tim dokter saja nanti,” ujarnya.

Ia pun juga tidak berani memastikan apakah terjadi kesalahan prosedur kerja hingga terjadi peristiwa tersebut.

“Masih kita croscek, nanti kalau prosesnya sudah selesai akan disampaikan, saya tidak berani memastikan. Mungkin nanti keterangan yang lebih jelas Pak Kapolres yang menyampaikan,” pungkasnya.

Sementara itu Yoyok Dwi Santoso, salah satu karyawan PT Nogopatmolo yang ditemui di lapangan mengatakan seharusnya pekerjaan di dalam palka baru bisa dilakukan setelah dua hingga empat hari setelah palka kapal dibuka.

Hal tersebut untuk menghindari adanya gas beracun yang kemungkinan mengendap di dalam ruang palka.

“Seharusnya pintu palka itu dibuka dan didiamkan selama dua hingga empat hari untuk mengeluarkan udara di dalam. Setelah itu baru bisa dikerjakan,” ujarnya.

Namun hal berbeda terjadi dengan apa yang dilakukan oleh para buruh las saat ingin memperbaiki lambung tongkang ELFA 3003. Mereka langsung melakukan pengerjaan meski kapal palka belum dibuka sama sekali, bahkan mereka masuk bukan melalui pintu palka, melainkan melalui lubang yang dibuat di bagian dinding palka kapal.

“Meski kapal sudah sandar dua hari, tapi menurut informasi palkanya belum dibuka dan langsung dikerjakan,” ungkap Yoyok. (david)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan