HST  

PKS Kalsel Gelar Pelatihan Water Rescue se-Banua Anam

Para peserta melakukan praktek mendayung pada pelatihan water rescue se-Banua Anam yang diselenggarakan DPW PKS Kalsel (foto : dayat/klikkalsel.com)

KANDANGAN, klikkalsel.com – Menyiapkan potensi sumber daya manusia yang siap dan tanggap bencana, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar Pelatihan Water Rescue, Sabtu (25/12/2021).

Kegiatan pelatihan tersebut digelar dalam dua sesi, yakni materi ruang di Sekretariat DPD PKS Hulu Sungai Selatan (HSS) Jl. Al Falah RT.03 LK.01 Kelurahan Kandangan Kota, Kecamatan Kandangan. Kemudian, materi lapangan atau praktiknya bertempat di Aliran Sungai Desa Batu Laki, Kecamatan Padang Batung, HSS.

Pada pelatihan itu diikuti sebanyak 50 peserta yang terhimpun se Banua Anam, yakni dari Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Balangan, dan Kabupaten Tabalong.

Menurut Zainuddin Kepala Bidang Kepanduan DPW PKS Kalsel mempersiapkan, anak-anak muda dan orang-orang yang berjiwa sosial untuk dibekali pengetahuan tanggap bencana.

Lebih lanjut, dengan pelatihan water rescue ini setidaknya dapat meningkatkan kapasitas, pengetahuan, dan wawasan para pemuda guna diaplikasikan dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana, seperti banjir dan lainnya.

“Para peserta tadi langsung diterjunkan latihan mendayung perahu karet di sungai yang cukup berarus. Mudah-mudahan dengan persiapan ini segala kesusahan masyarakat, khususnya ketika terjadi banjir kita dapat bantu menolong secepatnya,” tambahnya.

Kemudian, Zainuddin juga berharap, dengan diadakan pelatihan ini, PKS semakin lebih maksimal untuk bisa membantu dan melayani masyarakat.

Sementara itu, Emol salah satu peserta dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menuturkan, pelatihan yang dilaksanakan tersebut sangat relevan dengan keadaan saat ini.

Menurutnya, saat ini sejumlah kabupaten di Kalimantan Selatan sangat sering terjadi banjir. Maka dari itu, pengetahuan mengenai water rescue atau penyelamatan di air memang sangat diperlukan.

“Latihan water rescue atau penyelamatan di air ini sangat dipelukan saat ini. Terlebih lagi, Kabupaten HST tempat kami tinggal sangat sering dilanda banjir, bahkan sekarang juga masih banjir di daerah hilir sungai. Maka dari itu, pelatihan ini sangat relevan untuk mengisi wawasan kami sebelum bertugas membantu masyarakat di lapangan,” bebernya.

Emol berharap, pelatihan water rescue tersebut dapat digelar kembali guna memperdalam materi dan wawasan mengenai evakuasi di air maupun teknik-teknik lainnya.

“Mudah-mudahan kedepan dapat digelar kembali, baik itu 6 bulan sekali ataupun 1 tahun sekali, guna memperdalam kembali pengetahuan teknik menggunakan perahu baik itu untuk evakuasi maupun kondisi emergency lainnya,” tutupnya. (dayat)

Editor : Akhmad