Picu Adrenalin Diketinggian, Kompetisi Prusiking dan Abseiling, Jadi Pusat Perhatian

Nampak dua orang atlet saling beradu cepat saat berlaga pada kategori lomba Prusiking dan Abseiling. (Foto : Ganang/Klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel- IMPAS-B Rope Challenge (IRC) Kalimantan Region 2019 mempekenalkan olahraga baru yang menguras tenaga dan memicu adrenalin tak kalah dengan panjat tebing.

Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam, Seni & Budaya (IMPAS-B) FKIP ULM mengenalkan kompetisi anyar dalam lomba Kategori Single Rope Technique (SRT) dan juga kategori Prusiking & Abseiling.

Acara dihelat dari Jumat (26/4/2019) hingga Minggu (28/4) di Patung Bekantan Siring Banjarmasin.

Ketua Pelaksana, Rama Ali jika IRC Kalimantan Region 2019 menyampaikan, kompetisi ini berpacu diketinggian hingga mencapai 12 meter.

“Menggunakan teknik dan perlengkapan khusus yang memerlukan latihan. Kompetisi ini khusus antar anggota Pencinta Alam se-Kalimantan,” katanya.

Dilanjutnya, baik SRT maupun Prusiking & Abseiling merupakan teknik yang kerap digunakan untuk berkegiatan di alam bebas. Misalnya dalam pemanjatan, menuruni tebing hingga menelusuri gua.

“Berawal dari sana, kita melihat ada potensi dan antusias rekan-rekan anggota Pencinta Alam untuk kompetisi ini. Alhamdulillah, ada 52 orang yang berpartisipasi, bahkan rekan-rekan dari Mahasiswa asal Balikpapan juga datang,” katanya.

Secara teknis, IRC 2019 mempertandingkan atlet tiap-tiap delegasi untuk memperoleh waktu tercepat. Akan tetapi, apabila melanggar ataupun lalai dalam prosedur keamanan. Maka peserta akan mendapat finalti tambahan waktu hingga jika paling parah diskualifikasi.

“Karena ini kompetisi ini perlu keamanan tinggi, kita sangat memprioritaskan safety dalam perlombaan. Sehingga kita sebagai juri pertandingan menekankan agar safety tetap yang utama,” kata Juri Penanggung Jawab IRC 2019, Dzuardi Mufti R.

Dalam pelaksanaan hari pertama sekaligus pembukaan IRC 2019. Seluruh peserta untuk kategori Prusiking & Abseiling unjuk gigi. Mereka melibas semua jalur yang telah disediakan tim teknis. Meskipun beberapa harus mengakhiri perjalanannya lantaran terkena diskualifikasi.

Sementara itu, Ketua Umum IMPAS-B FKIP ULM, Nurlaily Murdiana mengatakan bahwa digelarnya IRC 2019 untuk memperkenalkan alternatif kompetisi di ketinggian di kalangan Pencinta Alam.

“Kita berharap dari event perdana ini akan muncul bibit berbakat di bidang ini, meskipun belum ada asosiasi yang membawahinya. Juga tujuan IRC 2019 sebagai wadah silaturahmi antar kelompok atau organisasi pencinta alam di Kalsel bahkan se Kalimantan,” pungkasnya.(ganang)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan