Petani Tanbu Diberi Pelatihan Budidaya Padi Organik

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, H Suhartoyo melakukan foto bersama dalam acara Pelatihan Budidaya Padi Secara Organik dan Terintegrasi, di Batulicin.(foto : istimewa)
BATULICIN, klikkalsel.com – Petani di Desa Sumberbaru, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) yang tergabung dalam kelompok tani guyup rukun, mendapatkan pelatihan budidaya padi secara organik dan terintegrasi.
Pelatihan dibuka Bupati H Sudian Noor, diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Tanbu H Suhartoyo, Selasa (14/01/2020) bertempat di Pondok Tani Desa Sumberbaru Kecamatan Angsana.
Pelatihan budidaya padi organik dan terintegrasi ini merupakan kerjasama Pemkab Tanbu dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Selatan.
Kepala Desa Sumberbaru, Dewi Purnani mengaku senang dengan dilaksanakanya pelatihan budidaya padi organik dan terintegrasi bagi kelompok tani di desanya.
Ia mengatakan, dengan adanya pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani dengan hasil padi yang meningkat dan biaya perawatan padi yang murah.
Kepala Unit Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan BI Prov Kalsel, Aryo Wibowo mengatakan, dari kegiatan pelatihan ini ditargetkan produksi padi bisa mencapai 8 ton/ha.
Biasanya produksi petani hanya 4 sampai 5 ton/ha, namun dengan adanya pelatihan ini diharapkan produksi pertanian bisa mencapai 8 ton/ha.
“Targetnya menaikan produksi padi,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan H Suhartoyo menyambut baik dengan dilaksanakanya pelatihan budidaya padi secara organik bagi peserta klaster padi unggul terintegrasi di Tanbu.
Setelah pelatihan ini, sebut Suhartoyo, Pemkab Tanbu berharap para petani mampu memproduksi pupuk organik secara mandiri.
Adapun pelatihan ini dilaksanakan selama 3 hari mulai 14 hingga 16 Januari 2020.
Materi pelatihan yakni cara penanaman padi menggunakan jajar legowo, pemahaman konsep pengembangan pertanian secara organik dan terintegrasi, pembuatan superbokashi dari kotoran sapi dengan menggunakan MA11, pembuatan pupuk organik cair (POC) dari limbah pertanian sebagai pengganti pupuk N,P,K.
Kemudian pembuatan pestisida organik, pembuatan pakan ternak dari limbah pertanian, pembuatan pupuk biofarm, pencegahan dan pengendalian hama, praktek pengolahan lahan, dan praktek penanaman padi jajar legowo.
Jajar Legowo (Jarwo) adalah pertanian dengan mengatur jarak tanam. Manfaat Jarwo yaitu memudahkan perawatan, menekan serangan hama penyakit, hemat biaya pemupukan, serta meningkatkan produksi dan produktivitas padi.(anto/adv)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan