HST  

Petani di Haliau HST Mulai Panen Padi Tugal

Petani di Desa Haliau, Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) saat melakukan panen padi tugal.

BARABAI, klikkalsel.com – Sebagian petani di Desa Haliau, Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) mulai melakukan panen padi tugal, Senin (18/3/24).

Salah satu pemilik lahan, Ilham mengatakan bahwa panen ini berbeda dengan panen padi seperti biasanya lahan persawahan, melainkan panen padi Siam Buyung yang ditanam ladang tanpa pengairan khusus.

“Padi Siam Buyung ini merupakan padi lokal yang harganya mahal, berasnya terkenal khas harum dan nasinya gurih lezat dibutuhkan waktu 5 bulan 10 hari, untuk bisa dipanen,” jelasnya.

Baca Juga Semarakan Bulan Suci Ramadan 1445 H, Keluarga Besar Polres HST Bagikan Takjil Gratis

Baca Juga Penjual Makanan Siap Saji Buka Sebelum Waktunya, Satpol PP dan Damkar HST Lakukan Penertiban

Ia menjelaskan tata cara menanam benih padi Siam Buyung ini dilakukan dengan cara tugal atau batuan pasak yang terbuat dari kayu.

“Tugal itu ditumbukkan ke tanah sehingga membuat pola lubang yang kemudian disemai benih,” jelasnya.

Ia mengatakan untuk padi Siam Buyung ini tidak banyak membutuhkan perhatian khusus seperti pemupukan dan penyemprotan, berbeda dengan berladang di sawah.

“Panen dilakukan dengan menggunakan ranggaman yang terbuat dari kayu, dengan pola segi empat kecil ada pegangan dari bambu disisi kiri kananya untuk digengam ditangan, diujungnya ada potongan silet yang ditancapkan untuk memotong padi dari batangnya,” jelasnya.

Saat melakukan panen, kata Ilham, tidak diajurkan dengan arit, karena padi Siam Buyung tumbuh tinggi dan padinya mudah rontok.

“Jadi kalau menggunakan arit hanya akan mengurangi hasil panen karena padi berjatuhan ditanah,” tuturnya.

“Kemudian untuk memisahkan padi dengan tangkai juga tidak menggunakan mesin perontok, melainkan dengan cara tradisional yaitu diirik atau digiling dengan kaki,” tandasnya.(ziha)

Editor : Amran