Pesan Ibunda Bermain Bola untuk Ayahanda, Kahar Musakkar Persembahkan Gelar Top Skor untuk Barito Putera

Kahar Musakkar, raih gelar top skor dan sang kapten Yuswanto Aditya raih gelar pemain terbaik.

BANJARMASIN, klikkalsel – Gagal rebut posisi pertama, PS Barito Putera U20 sabet gelar topskor dan pemain terbaik, dalam kejuaraan Elite Pro Academy U20 2019.

PS Barito Putera U20 yang hampir saja mengangkat trophy juara pertama saat laga final menghadapi Persebaya U20, harus mengakhiri waktu normal dengan skor 3-3. Hingga keputusan pemenang harus dilakukan lewat drama adu penalti yang dimenangkan Persebaya U20 dengan skor 6-3.

Meski hanya duduk di tempat kedua, PS Barito Putera U20 masih bisa berbangga diri, pasalnya dua pemain dari dua sektor berbeda mendapatkan penghargaan dalam kompetisi tersebut.

Yuswanto Aditya, yang berposisi pemain belakang, mendapatkan penghargaan pemain terbaik, dan Kahar Musakkar yang berposisi sebagai penyerang mendapatkan gelar top skor dengan gol terbanyak sepanjang Elite Pro Academy U20 2019 dengan 15 gol.

Kapten PS Barito Putera U20 sekaligus penyandang gelar pemain terbaik, Yuswanto Aditya, mengatakan, sangat bangga mendapatkan gelar pemain terbaik di elite pro academy U20 bersama dengan PS Barito Putera.

“Gelar ini saya persembahkan untuk seluruh teman-teman seperjuangan saya di PS Barito Putera U20. Khususnya untuk kedua orang tua saya yang selalu mendukung saya selama ini,” ucapnya, Selasa (15/10/2019).

Semenara itu, sang top skor PS Barito Putera U20, Kahar Musakkar mengungkapkan sejak dirinya bergabung dengan PS Barito Putera U20, ia sudah memiliki niatan untuk menjadi top skor di Elite Pro Academy U20 2019.

Niatan tersebut dikatakan Kahar, dimulai dari motivasi dirinya sendiri, yang sempat kehilangan semangat untuk bermain bola karena ditinggalkan ayah kandungnya. Namun sang ibunda berpesan agar ia terus bermain bola untuk ayahnya.

“Saya tahun lalu gagal menjadi topskor, karena selisih 1 gol dengan Beckham, dan itu ayah saya masih ada, dan beberapa bulan lalu, ayah saya meninggal dan saya menangis di makam beliau ingin berhenti bermain bola, tapi ibu saya mengatakan saya harus tetap bermain bola, itulah yang menjadi motivasi saya bermain bola hingga mendapat gelar topskor dan gelar ini untuk almarhum ayah saya,” pungkasnya. (fachrul)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan