Religi  

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Ribuan Jemaah dan Paman Birin Khusyuk Menyimak Tausiah Habib Jindan

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Mahligai Pancasila Banjarmasin yang dihadiri Habib Jindan sekaligus menyampaikan tausiah kepada ribuan jemaah.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Ribuan warga dari berbagai penjuru kota Banjarmasin dan sekitarnya memadati Gedung Mahligai Pancasila hingga halaman di malam Peringatan Maulid Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassalam (SAW) 1445 Hijriyah, Rabu (27/9/2023). Suasana khusyuk mewarnai kegiatan keagamaan ini, lebih lagi saat tausiyah agama yang disampaikan Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan berlangsung.

Pelaksanaan Gema Maulid di malam ke-12 tersebut, diawali dengan pembacaan Maulid Habsy dari Grup Maulid Habsy Martapura. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ustazah Raudah.

Habib Jindan sebelum menyampaikan tausiyah, mendoakan para tuan guru, para alim ulama, warga Banua dan lebih khususnya lagi Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor atau Paman Birin.

“Mudah-mudahan beliau mendapat keberkahan dari Allah Subhanahu wa ta’ala,” tuturnya.

Dalam tausyiahnya tentang keutamaan Nabi Muhammad SAW yang begitu sabar dan begitu agung akhlak, Pimpinan Yayasan Al Fachriyah, Tangerang, Banten ini benar-benar membuat ribuan jemaah khusyuk menyimak.

“Malam yang begitu mulia bagi Rasulullah adalah malam Isra Mikraj, sedangkan yang begitu mulia bagi umat Nabi Muhammad adalah malam lahirnya Nabi Besar Muhammad Shalallahu alaihi wasallam. Sebab malam di mana Nabi Muhammad lahir di situlah awal mula Allah menurunkan segala kebaikan bagi umat nabi Muhammad,” ucapnya.

Habib Jindan mengisahkan bagaimana Rasulullah ketika berdakwah, beribadah selalu diganggu oleh orang yang tak beriman. Seperti suatu peristiwa, tatkala Nabi Muhammad melaksanakan salat, ketika Nabi Muhammad dalam posisi sujud, orang kafir menuangkan jeroan unta yang busuk di atas kepala Nabi.

“Bahkan Nabi pernah patah gigi, jalanan ditaburi duri, dicaci maki, difitnah dan perlakuan keburukan lainnya. Lalu apa yang Nabi balas kepada mereka? Nabi malah memohon ampun kepada Allah agar umatnya dikasih hidayah, beliau mengajarkan kepada kita tentang kasih sayang kepada semua makhluk Allah,” ucapnya.

Baca Juga : Paman Birin Ajak Masyarakat Banua Ikuti Gema Maulid 14 Malam 1445 H Bersama Para Ulama

Baca Juga : Pergerakan Ekonomi Diperbatasan, Gerbang Perbatasan Kaltim-Kalsel Bakal Dipercantik

Selain itu, Habib Jindan juga mengisahkan ketika Nabi mulai lahir hingga akhir hayatnya, orang-orang terkasihnya terlebih dahulu pulang kepada Allah.

“Ayahnya, ibunya, pamannya, hingga anak-anaknya dipanggil Allah terlebih dahulu. Tetapi bukan raut kesedihan yang beliau tampakkan, akan tetapi beliau tau bahwa orang-orang terkasihnya tersebut menjadi orang yang di sayang Allah Subhanahu wa ta’ala,” imbuhnya.

Bahkan ketika Nabi Muhammad sakaratul maut, kata Habib Jindan, beliau berberbisik kepada anaknya Fatimah bahwa akan wafat, maka Fatimah menangis sejadi-jadinya. Akan tetapi Nabi kemudian berbisik kepada Fatimah bahwa tak lama setelah dirinya wafat, Fatimah juga akan wafat.

“Maka Fatimah tertawa terpingkal-pingkal saking senengnya, bahwa dirinya akan berjumpa dengan Nabi Muhammad di surga-Nya. Begitu hebatnya kecintaan Fatimah kepada ayahnya,” tambahnya lagi.

Untuk itu, Habib Jindan mengajak kepada semua masyarakat agar tidak hanya mengimani Nabi semata, tetapi juga mencintai dengan meneladani sikap dan sifat Rasul yang begitu agung.

Dalam kesempatan ini, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengajak semua masyarakat untuk bersuka cita menyambut datangnya bulan yang begitu mulia, yakni bulan lahirnya Baginda Nabi Besar Muhammad SAW 1445 Hijriah.

Gubernur yang akrab disapa Paman Birin ini mengatakan, pelaksanaan Gema Maulid yang dilaksanakan selama 14 malam berturut-turut tersebut, tidak lain selain bentuk kecintaannya kepada manusia paling sempurna di muka bumi, yaitu Rasulullah Muhammad SAW.

“Ini adalah bentuk kecintaan. Insya Allah, kalau sekarang kita laksanakan 14 malam, doakan ulun, mudahan tahun kena nanti, kita bisa laksanakan full selama 30 malam,” ujarnya.

Paman Birin juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah hadir dalam acara tersebut dan memohon maaf bila dalam pelaksanaan ada yang kurang berkenan.

“Tentu yang kita harapkan dari acara ini adalah syafaat baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam fi yaumil mahsyar, dan rahmat bagi dari Allah bagi Banua Kalimantan Selatan, Kalsel Babussalam,” tandasnya. (rizqon)

Editor: Abadi