BANJARMASIN, klikkalsel.com – Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin mengelar Gema Maulid Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam (SAW) 1445 H di Mahligai Pancasila Banjarmasin, selama 14 hari, dari tanggal 16 hingga 29 September 2023.
Kegiatan religi ini menghadirkan para ulama banua untuk mengisi rangkaian acara di setiap malamnya.
Para ulama yang mengisi Gema Maulid Nabi Muhammad SAW di antaranya KH. M. Syarif Busthomi, KH. Mukri Yunus, KH. Sani Bin Husain, KH. Mahmud Syarkani, KH. Ahmad Mulkani, KH. Usfia Rusdi, KH. M Noval Arni Anshari, KH. Hasanuddin Badruddin, KH. Ahmad Supian, Ustadz Fikri Haikal, KH. Ahmad Sanusi, Habib Jindan Bin Novel, KH. Wildan Salman, KH. Juhran, KH. Fakhruddin.
Dalam acara tersebut, ada juga penampilan dari beberapa grup maulid habsy, yakni Miftahurrahman, Khoirul Azmi, As Shofa, Nurul Musthofa, Miftahussalam, Syababaussalam, As sya’raniyah, Ihya Ulumuddin, Raudhatul Anwar, Abnaul Habaib, ruhul Musthofa, Irsyadul Fata, Jami’ul Musthafa, dan Al Atqiya.
Paman Birin berharap dengan dilaksanakannya Gema Maulid tersebut, membawa berkah bagi Kalimantan Selatan dan masyarakatnya semakin sejahtera. Karena itu, Paman Birin mengajak kepada seluruh masyarakat Kalimantan Selatan untuk hadir pada acara Gema Maulid 14 Malam 1445 Hijriah.
“Dengan kita meneladani sifat dan akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari, Insya Allah dengan hal itu, hidup kita menjadi lebih berkah dan diridhai Allah Subhanahu wa ta’ala,” tuturnya di sela pelaksanaan malam pertama Gema Maulid Nabi Muhammad SAW, Sabtu (17/9/2023)
Baca Juga :Â Kalsel Dimasuki Gembong Narkoba Internasional, Ketua DPRD Supian HK Prihatin
Sementara itu, Ada momen menarik di hari pertama Gema Maulid Nabi Muhammad SAW 1445H ini. Usai kegiatan, secara spontan Paman Birin melayani jemaah yang ingin mengambil makanan di meja yang sudah disiapkan panitia.
Paman Birin melayani satu persatu jamaah dengan mengambilkan nasi untuk mengisi piring jamaah yang sudah berisi lauk. Jemaah pun rela mengantri untuk dilayani orang nomor satu di Kalimantan Selatan.
Sementara itu, dalam tausiahnya Guru Syarif Bustomi mengatakan, hari Senin merupakan hari dimana Nabi Muhammad SAW lahir dan wafat. Hari Senin tentu menjadi hari yang sangat istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Namun, Guru Oton panggilan akrabnya menyampaikan, di kalangan orang arab hari Senin bukanlah hari yang spesial. Dari situlah Nabi Muhammad istimewanya tersendiri. Jika lahir di hari Jum’at maka akan dikatakan mulia karena lahir di hari yang istimewa.
“Hari Senin mulia karena Nabi Muhammad,” katanya.
Pada kesempatan tersebut Guru Oton juga mendoakan kepada yang berhadir agar kembali dipertemukan di surga, seperti pertemuan di saat Gema Maulid ini.
Gema Maulid ini ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Habib Ali bin Abdullah Alaydrus, Pimpinan Majelis Dzikir Ihya Ulumuddin Gambut. (rizqon)
Editor: Abadi