Pengrajin Dandang, Masih Bertahan Melawan Produk Modern

pengrajin dandang dikawasan Kelayan A Banjarmasin ( foto : azka/klikkalsel)
pengrajin dandang dikawasan Kelayan A Banjarmasin ( foto : azka/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Salah satu perabot rumah tangga, berupa panci ukuran besar yang sering disebut dengan bahasa banjar Dandang, kerap menjadi alat yang digunakan Ibu Rumah Tangga (IRT) untuk memasak. Alat memasak ini biasanya digunakan untuk memasak makanan dalam porsi banyak seperti saat ada hajatan besar, pesta perkawinan, aruh dan sebagainya.

Namun saat ini IRT mulai beralih menggunakan peralatan masak yang lebih modern. Bahkan, Dandang yang biasa digunakan ibu rumah tangga untuk peranti menanak nasi, sudah terkalahkan dengan kehadiran Magic Jar yang hanya sekali colok ke listrik nasi sudah matang.

Walau begitu, di kawasan Kelayan A Banjarmasin terdapat pengrajin Dandang yang masih eksis memproduksi salah satu perabot rumah tangga lawas tersebut. Meski bahan bakunya berbeda dan lebih tebal dari pasaran. Sebab terbuat dari aluminium bercampur seng.

Misran pemilik bengkel pembuatan Dandang mengungkapkan, pembeli rata-rata adalah para pedagang dan pengusaha kuliner yang memang masih menggunakannya untuk peranti mamasak.

“Mereka yang datang kesini para pengusaha kuliner dan pedagang karena kualitasnya lebih tebal dibanding dengan buatan pabrik dan lebih bertahan lama,” ucap Misran, Sabtu (28/7/2018).

Usaha yang telah digelutinya puluhan tahun tersebut merupakan warisan dari bapaknya dan saat ini Misran lah yang kembali memproduksi Dandang asal Kelayan, Banjarmasin Selatan.

“Sejak masih remaja saya sudah menemani bapak membuat Dandang tersebut, kini saya yang meneruskan,” katanya.

Harga dandang yang dikerjakannya memang sedikit lebih mahal dari harga pabrikan, sebab kualitasnya juga berbeda dari pasaran.

“Untuk ukuran tergantung dan harganya mulai dari Rp200 ribu hinga lebih, kita juga menerima servis Dandang yang bocor serta perbaikan kompor. Lumayan buat pemasukan sebab tidak setiap harinya orang membeli Dandang,” ujar Misran.

Saat ini, kata dia, kendala bahan baku yang menjadi masalah, jika naik terpaksa ikut menaikan pula. Saat ditanya omzet pria tersebut hanya tersenyum. “Alhamdulillah ada saja rezekinya jika kita berusaha,” pungkasnya.(azka)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan