Pengelolaan Sungai Martapura Digarap ‘Keroyokan’, Jamban Tak Teratur Jadi Catatan

Nota kesepakatan Pemprov Kalsel bersama Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin terkait pengelolaan Sungai Martapura.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pemprov Kalsel, Pemkab Banjar, dan Pemko Banjarmasin menyepakati bersama pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Martapura.

Penandatanganan nota kesepakatan tentang percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan sub daerah aliran sungai (DAS) Martapura melalui Program Sungai Martapura Bungas (Bersih, Unggul dan Asri) di Kantor Gubernur Kalsel, Banjarmasin, Kamis (19/07/2021).

Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA mengatakan, kerjasama guna percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan Sungai Martapura melalui revitalisasi yang akan melibatkan beberapa pekerjaan. Kegiatan mulai lingkungan hidup, kesehatan, transportasi, pariwisata, serta pembangunan masyarakat desa, termasuk terkait pekerjaan umum dan pemukiman.

Dalam program ini, Pemprov ingin meminimalisir jamban-jamban yang tidak teratur, kemudian desa-desa yang berada di tepi sungai menjadi desa tematik, indah menghadap sungai. Ini seperti yang ada sebagian Kota Banjarmasin dan Banjar. Selain itu juga akan dibuat program penangkap sampah, terutama sampah dari hulu bisa ditangani.

Program-program lain sebut Safrizal, membuat sungai Martapura menjadi obyek wisata yang dikenal dan jika sudah bersih, even-even wisata akan ditambah seperti lomba perahu, dan kegiatan kearifan lokal lainnya yang memanfaatkan sungai.

“Kita ingin sungai Martapura seperti Sungai Chao Phraya di Thailand,” ujar Safrizal.

Sungai Chao Phraya atau Sungai Raja merupakan destinasi wisata di Thailand, Bangkok yang sangat populer bagi wisatawan.

Dengan menaiki perahu di sepanjang sungai utamanya. Chao Phraya mengalir di sekitar gedung pencakar langit, pasar, rumah mewah, kuil, perumahan, pusat perbelanjaan, dan area terbuka hijau yang indah.

Masih di kawasan sungai Martapura, nanti akan dibuat restoran terapung. Safrizal menambahkan, hal ini akan realisasi program bina masyarakat yang hidup di seputar sungai.

“Rencana ini akan bisa terwujud bila ada kolabarasi yang baik semua pihak terkait,” tegasnya.

Safrizal juga mengharapkan, program ini mampu memperbaiki nilai indeks kualitas lingkungan (IKM) Kalsel kedepan.

Peluncuran program “Sungai Martapura Bungas” dilakukan Pemprov Kalsel sebelumnya di Desa Sungai Rangas Tengah, Kabupaten Banjar, Sabtu (5/6/2021). Launching bersamaan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang dihadiri Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana mengatakan program Sungai Martapura Bungas juga menggunakan konsep rediscovery. Program ini bertujuan mengembalikan sungai Martapura sebagai urat nadi ekonomi di tengah kompleksitas persoalan dari hulu ke hilir.

Pihaknya, terang Hanifah, sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan dalam waktu dekat akan disosialisasikan ke masyarakat, khususnya mereka yang bermukim di pesisir sungai martapura. Dikatakan Hanifah, pekerjaan rumah yang berat terkait sungai Martapura ada di Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin.

Sehingga dianggap perlu kehadiran Pemprov yang menginisasi kerjasama, sehingga bisa terkelola dengan terintegritas dengan Pemkab dan Pemko yang sebelumnya sudah memiliki program masing-masing. Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menyambut baik kerjasama ini.

“Selayaknya inisiatif dilakukan Pemprov, karena sungai Martapura ini melintasi Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar,” ujarnya.

Bupati Banjar, Saidi Mansyur juga menyampaikan komitmen yang sama dan berjanji akan berkoordinasi di jajaran Pemkab Banjar dalam upaya mendukung program.

Saat mendengar audiensi Kepala Dinas LH Kalsel, Ia langsung tertarik untuk sinergi ini, apalagi Pemkab Banjar ujarnya sudah ada program yang bisa disinergikan seperti program bebas jamban. (rizqon)

Editor: Abadi