Pencarian Korban Tenggelam Dilanjutkan, Begini Kronologi Hilangnya Santri Ponpes

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pencarian AA, santri pondok pesantren yang dikabarkan tenggelam di Sungai Martapura di Jalan Seberang Mesjid Jumat (1/1/2021), sekitar pukul 15.00 Wita kembali dilanjutkan.

Hingga berita ini dimuat Pukul 20.00 Wita, pencarian AA, masih dilakukan oleh petugas emergency gabungan yang dan dibantu oleh warga setempat.

“Pencarian saat ini kami lanjutkan dengan menggunakan penyelaman menggunakan selang udara sebanyak 4 orang relawan yang turun bergantian,” kata Nuryani dari tim Water Rescue.

Salah satu penyelam, Nadi Water Rescue Alalak Selatan mengatakan, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari korban tenggelam tersebut.

“Kami secara bergantian melakukan penyelaman, dan kami akan berusaha semaksimal mungkin menyelam mencari korban,” ucapnya.

Dari pantauan di tempat kejadian perkara (TKP) Air Sungai martapura terus naik, kendati tidak deras dan sedikit tenang.

Sebelumnya, dari keterangan saksi mata, teman korban yang satu pesantren, L (14) mengatakan, korban tenggelam saat mencoba belajar berenang di sungai.

“Dia baru belajar berenang, mandi berdua saja sama saya,” ujar L.

Diakui L, bahwa mereka berdua baru sama-sama belajar berenang. “AA tiba-tiba saja bercebur,” sebut L.

Atas kejadian itu, AA yang diketahui merupakan warga Tangerang, Provinsi Banten, tak bisa mengendalikan diri. Hingga tenggelam dibawa arus sungai yang cukup deras.

“Saya belum sempat bilang untuk pakai pelampung. Sempat saya tarik tangannya, tapi tiba-tiba terlepas, tangganya licin kayak sabun,” ungkap L.

Sementara menurut Abu Hurairoh kaka tingkat di pondok pesantren dengan korban, AA merupakan santri baru masuk.

“AA santri baru kurang lebih 3 bulan baru-baru saja,” jelasnya.

Disamping itu, seorang pengajar pondok pesantren  tersebut Miftah (31) mengatakan, lokasi kejadian tak jauh dari pesantren, dan lokasi tenggelamnya korban, memang merupakan tempat mandi para santri.

“Disini biasanya mereka mandi. Jemur pakaian, Memang tiap hari mandi disini. Biasanya, yang bisa berenang, mereka berenang. Ada juga yang pakai kran,” imbuhnya.

Sebelum kejadian, korban sempat dilarang ke sungai, pasalnya baru kemarin dia belajar berenang. Ia menambahkan sekitar pukul 15.00 Wita, jam tidur siang santri.

Hingga berita ini dimuat, para relawan gabungan dari berbagai tim emergency masih terusan melakukan pencarian korban.(airlangga)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan