Pemko Banjarmasin Berikan Sinyal Pembukaan Sektor Pariwisata

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Satu tahun lebih sudah sejumlah tempat wisata di Banjarmasin terpaksa ditutup lantaran Pandemi Covid-19 yang melanda Kota Seribu Sungai ini.

Namun seiring berjalannya waktu Pemko Banjarmasin akhirnya mulai memikirkan rencana untuk membuka kembali sejumlah objek wisata di Banjarmasin.

Sejak Pandemi Covid-19 melanda Kota Banjarmasin, Pemko berupaya untuk menjaga agar tidak adalagi kluster penularan baru dari virus yang sangat mematikan ini. Salah satunya yakni dengan menutup objek-objek wisata di Kota Banjarmasin.

Upaya tersebut awal mulanya menjadi kontroversi bagi para pelaku usaha wisata di Banjarmasin. Bagaimana tidak, dengan ditutupnya sektor wisata tersebut, penghasilan utama dari para pelaku usaha tersebut juga harus terhenti.

Seiring berjalannya waktu, saat ini Pemko Banjarmasin sudah memikirkan berbagai macam cara untuk kembali menggiatkan perekonomian melalui sektor pariwisata.

Disampaikan Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, bahwa sebelumnya ada kegiatan zoom meeting dengan Menterian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) Sandiaga Uno, terkait rencana pembukaan objek-objek wisata untuk untuk menghidupkan geliat ekonomi.

“Acil-acil pasar terapung kemarin sudah mengikuti kegiatan Zoom Meeting itu, di siring menara pandang, karena ada arahan dari Kemenparekraf RI untuk menghidupkan roda ekonomi. Tapi tetap dengan protokol Kesehatan” tuturnya, Minggu (27//6/2021).

Dari intruksi dan arahan untuk menghidupkan roda ekonomi tersebut, Pemko Banjarmasin berencana kembali membukan sejumlah tempat objek wisata.

“Menara Pandang, dan sepuluh destinasi wisata yang sudah kita resmikan kemarin rencananya akan kita buka. sesuai dengan arahan Pak Penjabat (Pj) Gubernur saja, Gas rem saja. Kalau Covid-19 melandai, boleh digas saja sektor ekonominya. Sebaliknya, bila angka mulai naik, tarik rem darurat,” terangnya.

Upaya tersebut dilakukannya agar tidak ada lagi anggapan dari para pelaku usaha di sektor wisata yang beranggapan bahwa bukan mati karena Covid-19 tetapi mati karena kelaparan.

“Kita tidak ingin lagi ada anggapan, Bujur aja pak ae kami ini kada mati karena Covid-19 tapi kami mati karena kelaparan,” ucapnya seraya tersenyum.

Dengan kondisi ditutupnya objek wisata siring pasar terapung dan siring menara pandang saat ini. Tetapi masih masih banyak saja warga yang berdatangan ke lokasi tersebut untuk sekedar menghibur diri ditengah jenuhnya dengan kondisi pandemi saat ini.

“Ada banyak hal yang bisa meningkatkan imun seseorang. Bisa melalui gizi makanan yang dikonsumsi. Hingga melalui suasana hati yang senang,” pungkas Ibnu Sina. (fachrul)

Editor : Akhmad