Pembelajaran Tatap Muka, Orang Tua Murid Minta Penerapan Protokol Kesehatan yang Ketat

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin mewacanakan pembelajaran tatap muka pada bulan November mendatang.

Tentunya hal ini merupakan sesuatu yang ditunggu sejumlah orang tua murid, yang sudah merasa anaknya terlalu lama belajar di rumah.

Meski hingga sekarang, wacana ini masih dalam proses penyusunan teknis oleh Disdik Kota Banjarmasin, agar menyesuaikan dengan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

Rencana pembelajaran tatap muka ini juga disambut antusias bagi orang tua murid, seperti yang dikatakan Sari, warga Teluk Tiram. Selaku orang tua murid yang bersekolah di SMPN 25 Banjarmasin ini.

Ia mengaku sangat setuju tentang kembalinya belajar di sekolah, karena menurutnya sudah sangat lama anak-anaknya belajar dirumah.

“Pibadui saya setuju saja karena anak saya sudah terlalu lama anak tidak belajar langsung bertemu dengan gurunya dan juga terlalu lama belajar di rumah,” ucapnya, Minggu (25/10/2020).

Meskipun saat ini Banjarmasin masih memiliki kawasan yang berzona merah, menurutnya tidak masalah pembelajaran tatap muka di sekolah asalkan menyesuaikan dengan protokol kesehatan.

“Tidak masalah selama melakukan protokol kesehatan, selalu memakai masker, dan disediakan tempat cuci tangan di sekolahnya juga selalu diawasi oleh pihak sekolah,” tuturnya.

Walaupun akan ada risiko, pembelajaran tatap muka ini, baginya asalkan selalu diawasi dan menerapkan penuh protokol kesehatan, pasti akan aman.

Selain itu juga, khususnya bagi orang tua murid masing-masing juga harus selalu mengingatkan anak-anaknya agar di sekolah selalu menggunakan masker, menjaga jarak, dan sering-sering cuci tangan dengan sabun.

“Iya betul risiko pasti ada, tapi kalau kelamaan di rumah takutnya anak-anak jadi malas belajar dan tidak ingin sekolah lagi. Yang paling terutama ibunya sudah tidak sanggup lagi jadi guru di rumah,” ujarnya sambil tersenyum.

Ia juga berharap untuk pembelajaran tatap muka ini bisa dibagi menjadi beberapa kelompok belajar agar menghindari kerumunan dan, bisa lebih efektif untuk mengawasi para anak-anak ini.

“Walaupun di masa pandemi Insya Allah murid pasti bisa saja diatur dan pembelajaran dibagi waktu belajarnya atau dibagi beberapa grup biar lebih aman,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan