BANJARMASIN, klikkalsel.com – Penanganan Covid-19 dengan status tanggap darurat jadi perhatian serius Pemprov Kalimantan Selatan (Kalsel). Diantaranya, pembebasan biaya perawatan pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien positif Covid-19.
Juru bicara Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian, dan Penanganan (P3) Covid-19 Kalsel, Muslim menerangkan, tanggal Selasa 22 Maret 2020, ada 7 PDP dan 1 orang positif terjangkit virus Corona menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Ulin Banjarmasin Banjarmasin.
“Aturan yang ada bahwa kondisi kedaruratan seperti ini semua pasien, baik yang masih suspect, apalagi yang terkonfirmasi positif, semua dibiayai oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” tuturnya dalam konferensi pers di Command Center Diskominfo Kalsel, Banjarbaru.
Baca Juga :Â 10 Pcs APD Permintaan Pemko Banjarmasin Diperkirakan Tiba Jumat Depan
Sementara itu, Gugus Tugas P3 Covid-19 Kalsel telah menyiapkan posko pelaporan masyarakat, guna mempermudah identifikasi orang dalam pemantauan (ODP). Metode itu diberlakukan mengingat sudah ada 1 pasien asal Banjarmasin yang dinyatakan positif terjangkit Covid-19.
Muslim juga sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, menerangkan setiap hari di tengah status tanggap darurat Covid-19 terus meningkat lonjakan ODP hingga di angka 716, khusus di Banjarmasin 54 orang. Sehingga perlu dilakukan contact tracking, guna mendalami jumlah orang yang ditelusuri pernah melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19.
“Ini dilakukan lebih masif lagi, kami membuka pos pelaporan pada orang-orang bisa menyampaikan terkait orang dalam pemantauan. Hingga nanti upaya kita melakukan identifikasi kontak terhadap orang lebih banyak lagi,” pungkasnya.
Ada dua posko yang diproyeksikan mulai beroperasi pada Rabu 25 Maret yaitu di Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Jalan Belitung Darat Banjarmasin dan di Balai Pelatihan Kesehatan (BAPELKES) Jalan H Mistar Tjokrokusumo.(rizqon)
Editor : Amran
