Pasca Ambruknya Pile Cap Jembatan HKSN, Dinas PUPR Bakal Perketat Pengawasan

Kabid Jembatan PUPR Banjarmasin, Riny Subantari saat menjawab pertanyaan awak media didampingi PLT Kapala Dinas PUPR Banjarmasin, Windiasti Kartika

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Robohnya susunan besi tulangan pembesian pile cap pilar 1 pada pekerjaan pembangunan jembatan HKSN 1 yang mengakibatkan lima pekerja luka-luka, disinyalir lantaran lepasnya pengawasan dari sejumlah pihak.

Hal ini diketahui saat konferensi pers yang dilakukan Dinas PUPR Banjarmasin, pasca robohnya susunan besi pile cap tersebut.

Dalam konferensi pers tersebut, Kepala bidang Jembatan pada Dinas PUPR Banjarmasin, Riny Subantari, menyampaikan, dari dinas PUPR mempunyai dua pengawas, yang memang berkeliling dan mengawasi setiap hari.

Namun ia menjelaskan, dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini beberapa pegawai Dinas PUPR bekerja secara work from home (WFH), sehingga pihaknya terlepas pengawasan.

“Pak Sigit ini selaku PPK juga rajin ke lapangan untuk mengawasi, cuma memang kebetulan karena kita juga melakukan work from home dan sebagian ber shift. Kebetulan pak sigit juga masuk siang, biasanya beliau yang sering ke lapangan untuk memeriksa teman-teman pekerja semua,” ujar Riny.

Baca Juga : Aneh ! Gara-gara Tersenggol, Tulangan Pile Cap Jembatan HKSN Ambruk

Ia mengatakan, ini memang insiden yang tidak diinginkan, dan atas kejadian ini, ia berharap ke depannya pihaknya akan meningkatkan pengawasan.

“Sebenarnya bukan dalam artian kita tidak mengawasi. Insya Allah ke depannya akan kita koreksi dengan baik dari dinas PUPR dan kedepannya kita akan lebih intensif,” tuturnya.

Ia juga mengakui, kurangnya tenaga kerja dari dinas PUPR untuk mengawasi setiap proses pembangunan yang dikerjakan. “Memang keterbatasan tenaga yang kita miliki, bukan dalam artian kurangnya tenaga kerja lalu kita tidak mengawasi, tetapi karena terbatas, dan yang kita awasi juga banyak,” jelasnya.

Ia berharap, ke depannya dari Dinas PUPR akan lebih intensif dalam mengawasi pembangunan-pembangunan jembatan. “Jadi dengan begitu banyaknya paket pekerjaan, dan dalam artian kekurangan tenaga dan waktu kami. Tapi Insya Allah ke depannya kami lakukan, memonitor dengan baik pekerjaan – pekerjaan ini,” tandasnya. (fachrul)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan