Pasang Air Sungai kembali Meninggi, Banjarmasin Waspada Banjir Rob

Kepala Bidang Sungai, Dinas PUPR Banjarmasin, Hizbul Wathony

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Tingginya curah hujan di penghujung tahun 2021, membuat debit air sungai Martapura kembali meninggi beberapa hari terakhir. Hal ini membuat Banjarmasin waspada banjir rob.

Disampaikan Kepala Bidang Sungai, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Hizbul Wathony, bahwa kondisi pasang air sungai ini menjadi tanda bahaya bagi kota Banjarmasin.

Pasalnya pasang air sungai yang di prediksi dari tanggal 5 hingga 12 Desember mendatang akan mencapai 2,5 meter, seperti yang terjadi di awal November 2021 kemarin.

Dengan kondisi pasang tinggi tersebut tentunya akan berdampak pada sejumlah wilayah di Banjarmasin. Utamanya di wilayah Banjarmasin Barat, sebagian Selatan dan Utara.

“Normalnya memang pasang air sungai itu sekitar 2,1 – 2,2 meter. Jadi kalau lebih dari itu pasti bakal terjadi banjir rob. Tapi dari hasil wawancara kami ke warga di daerah Selatan menganggap sudah biasa, karena berangsur-angsur surut lagi,” ucapnya, Selasa (30/11/2021).

Baca Juga : Bencana Banjir HST : Delapan dari Sebelas Kecamatan Turut Terdampak, Ribuan Warga Masih Mengungsi

Namun kejadian banjir rob tersebut menurutnya berbeda jika yang terjadi merupakan banjir kiriman dari daerah Kabupaten tetangga. Maka wilayah yang terdampak juga akan meluas.

“Dampaknya akan sampai ke Banjarmasin Timur seperti kejadian awal tahun 2021. Air kiriman masuk ke sungai Martapura hingga akhirnya terjadi limpasan. Tapi sejauh ini di Kabupaten Banjar masih relatif aman,” bebernya.

“Malahan saat kejadian awal tahun saat banjir kiriman itu, wilayah Barat dan Selatan relatif aman. Tidak terlalu terdampak,” tambahnya.

Meski demikian, Thony meyakini terjadinya banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) bukan suatu yang harus di waspadai oleh Kota Banjarmasin, karena dampak dari banjir tersebut akan langsung ke Sungai Barito.

“Insya Allah air tidak masuk ke wilayah Banjarmasin. Terkecuali jika banjir terjadi di daerah Mataraman dan Pengaron, Kabupaten Banjar itu bahaya,” tuturnya.

Menurutnya juga bahwa kemampuan drainase yang ada saat ini masih mampu mempercepat turunnya air jika terjadinya genangan.

“Alhamdulillah masih bagus. Seperti di kawasan Antasari 2-3 jam surut lagi airnya. Memang kondisinya wilayah mana saja yang levelnya di bawah 2,5 meter pasang air pasti terendam,” tandasnya.(fachrul)

Editor : Amran