Hobi, Tapin  

Pandemi Covid-19, Berkebun Hidroponik di Rumah Menjadi Alternatif Usaha Menjanjikan

“Proses pertamanya mulai membuat instalasi hidroponik di samping rumah, dan hanya mencoba sekitar 60 lubang tanam,” ujarnya.

Menurutnya, usaha hidroponik tersebut sangat menguntungkan dan punya prospek yang tinggi ke depannya. Namun untuk menjadikannya sebuah usaha harus memiliki modal besar, waktu menanam dan pemasaranya.

“Cuman kesulitan diawal memang masalah modal yang besar, kesulitan mencari pelanggan tetap, dan manajemen menanam sayurnya,” ujarnya.

Sebenarnya dalam hal bercocok tanam hidroponik itu bukanlah sesuatu yang baru, karena sudah banyak orang melakukannya di Indonesia akan tetapi potensi untuk pasarnya masih terbuka lebar, apalagi di masa mendatang.

“Karena harga sayuran hidroponik cukup menggiurkan dan permintaannya pun mengalami peningkatan yang cukup signifikan,” imbuhnya.

Sementara itu, ia menggeluti bidang usaha hidroponik sudah sekitar 8 bulan dan memiliki 600 lubang tanam yang siap ditanami bibit sayuran Selada, Selada Merah, Pakcoy dan Seledri.

“Alhamdulillah sekarang sudah memiliki total 600 lubang tanam, yang terdiri dari instalasi semai, instalasi peremajaan dan instalasi pembesaran,” tuturnya.

Dalam setiap satu bulan, ia mampu panen dua kali dan mengambil keuntungan yang lumayan besar dari hasil penjualan sayur tersebut.

“Jadi dari kacamata saya bidang ini sangat menjanjikan asal ditekuni dengan konsisten. Dalam sebulan dua kali panen, dan omset yang didapat kisaran 2 – 3 juta perbulan,” ungkapnya.

Sekedar diketahui, usaha tersebut ia beri nama Cacing Farm dengan alamat kebun Jalan Brigjend H Hasan Basry kilometer 11 Desa Parandakan Kecamatan Lokpaikat, Kabupaten Tapin.

Dengan memanfaatkan media sosial dan marketplace ia mampu memasarkan atau menjual produk Sayuran segar di Kalsel, juga mensuplai permintaan di sekitar.(airlangga)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan