Paman Birin Menanti Kontribusi Dua Guru Besar Uniska MAB Yang Baru Dikukuhkan

Paman Birin Menanti Kontribusi Dua Guru Besar Uniska MAB Yang Baru Dikukuhkan
Prosesi pengukuhan dua guru besar Uniska MAB melalui sidang terbuka.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Senat Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari (Uniska MAB) Banjarmasin mengukuhkan dua guru besar dalam bidang ilmu manajemen, Rabu (16/11/2022) di Banjarmasin. Di momen ini, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengharapkan sumbangsih akademisi Uniska MAB untuk kemajuan Kalsel.

Dua orang guru besar itu yakni Prof Dr Sulastini SE MSi dan Prof Dr Dra Hj Rahmi Widyanti MSi. Pada pengukuhan ini, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau yang akrab disapa Paman Birin diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM), Husnul Khatimah sekaligus menyampaikan sambutan.

Dalam sambutannya yang dibacakan, Paman Birin mengapresiasi prestasi besar bagi Uniska MAB atas pengukuhan dua guru besar. Karena dengan makin banyaknya guru besar, diharapkan sumbangsih pemikiran dan gagasan untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan kemajuan pembangunan di daerah, sesuai dengan disiplin ilmu pengetahuan masing-masing.

Paman Birin pun berharap pengukuhan ini menumbuhkan semangat bersama, untuk senantiasa berupaya meningkatkan kualitas SDM, sebagai jawaban untuk mengangkat kehidupan secara pribadi dan menjawab
tantangan zaman.

“Semoga kontribusi beliau tidak pernah kering untuk agama, negara dan tentunnya juga untuk banua kita Kalimantan Selatan,” ujar Paman Birin.

Baca Juga : Pramuka UNISKA Kunjungi Pangkalan TNI Angkatan Udara

Baca Juga : Mutu Pendidikan di Banjarmasin Terus Ditingkatkan

Selanjutnya disampaikan rasa bangga dengan bertambahnya guru besar pada berbagai perguruan tinggi di Kalsel, termasuk di lingkungan Uniska MAB. Keberadaan guru besar, sebutnya memiliki arti yang sangat berharga bagi sebuah perguruan tinggi, karena hal ini juga mencerminkan mutu pendidikan yang diselenggarakan.

Selanjutnya, Rektor Uniska MAB, Prof Abdul Malik mengatakan, apa yang diraih pasangan dua guru besar itu menjadi magnet bagi dosen lainnya untuk meraih gelar yang sama.

Dia berpesan, gelar guru besar bukan akhir dari capaian, tapi ada tanggungjawab dan tuntutan-tuntutan lainnya seperti kewajiban penerbitan jurnal nasional dan internasional.
Sampai saat ini ujar Malik, Uniska MAB memiliki 5 guru besar dan diharapkan terus bertambah.

“Semoga apa yang dicapai menjadi kemaslahatan bagi Uniska MAB,” pungkasnya. (rizqon)

Editor: Abadi