Paman Birin Isi Turdes Dengan Ziarah ke Makam Syekh Muhammad Nafis Al Banjari

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor memimpin doa bersama di depan makan Syekh Muhammad Nafis Al Banjari

TANJUNG, klikkalsel.com – Gubernur Kalsel Sahbirin Noor memaksimalkan Turun ke Desa (turdes) Pengendalian Inflasi di Kabupaten Tabalong dengan bersilaturahmi ke Kediaman dan Pondok Pesantren binaan KH Ahmad Sanusi Iberahim atau familiar dikenal Guru Jaro, Minggu (6/11/2022). Di kesempatan itu, rombongan motor trail Turdes juga melakukan ziarah ke makam Syekh Muhammad Nafis Al Banjari.

Paman Birin sapaan akrab gubernur menyempatkan bertemu Guru Jaro usai membuka Pasar Rakyat untuk UMKM di Kecamatan Tanta, kabupaten setempat. Pada kegiatan tersebut Paman Birin didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Roy Rizali Anwar, Komisaris Utama Bank Kalsel Rizal Akbar, Plh Bupati HSU Zakly Aswan, Kepala Dinas PMD Kalsel Faried Fakmansyah serta yang lainnya.

Kehadiran Paman Birin bersama rombongan disambut hangat Guru Jaro.

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor di Pondok Pesantren binaan Guru Jaro.

Setelah itu, Paman Birin bersama rombongan juga menyempatkan ziarah ke makam Syekh Muhammad Nafis Al Banjari di Desa Binturu, Kecamatan Kelua. Syekh Muhammad Nafis Al Banjari merupakan seorang tokoh sufi ulama Banjar yang tegas dalam melawan segala bentuk penindasan.

“Di samping dikenal sebagai ulama ahli di bidang fikih, juga ahli dalam bidang tasawuf. Buah karyanya yang masyhur berisi tentang ajaran-ajaran tasawuf berjudul Ad-Durrun Nafis,” tutur Paman Birin.

Baca Juga : Paman Birin Borong Dagangan Petani Pasar Rakyat Untuk Dibagikan

Baca Juga : Masuk dalam 10 Harga Daging Sapi Termahal di Indonesia, Kalsel Jadi Sorotan Pusat

Tokoh ulama Banjar, Syekh Muhammad Nafis Al Banjari berasal dari keluarga bangsawan Banjar yang garis silsilah dan keturunannya bersambung hingga Sultan Suriansyah (1527-1545 M). Sultan Suriansyah merupakan Raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam, yang dahulu bergelar Pangeran Samudera.

Sejak kecil, Syekh Muhammad Nafis memang sudah menunjukkan bakat dan kecerdasan yang tinggi dibanding dengan teman-teman sebayanya. Bakat dan kecerdasan yang dimilikinya ini membuat Sultan Banjar tertarik. Sehingga, pada akhirnya Muhammad Nafis pun dikirim ke Makkah untuk belajar dan mendalami ilmu-ilmu agama. (rizqon)

Editor: Abadi