BANJARMASIN, klikkalsel.com – Banjir Rob yang menerpa Banjarmasin beberapa hari belakangan membuat Ibu Kota Provinsi Kalsel ini menaikan status menjadi tanggap darurat.
Naiknya status bencana tersebut menindak lanjuti dengan surat edaran peningkatan status yang dikeluarkan Pemprov Kalsel.
Berkaitan dengan naiknya kasus tersebut, Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina membeberkan bahwa pihaknya sudah menggelar rapat terkait teknis penanganan banjir rob di Banjarmasin.
“Sudah kita naikan, tetapi surat resminya masih belum,” ujarnya, Kamis (9/12/2021).
Ia mengakui bahwa sebelumnya anggaran untuk menjalankan program normalisasi sungai masih terbatas. Namun kini, pihaknya sudah menjadikan program normalisasi sebagai catatan khusus.
“Untuk penanganan sungai, anggarannya jangan sampai kena refocusing. Karena Pemprov Kalsel sudah menaikkan statusnya menjadi tanggap darurat, maka ini harus segera ditangani,” tegasnya.
“Artinya tidak perlu menunggu anggaran pendapatan belanja daerah perubahan (ABD-P) atau atau APBD murni tahun 2022. Karena ini sifatnya bencana alam, maka kami akan mengambil anggaran dari Belanja Tidak Terduga (BTT). Yang nantinya digunakan untuk menangani titik-titik yang krusial itu,” tambahnya.
Baca Juga : DLH Siapkan Tim Ekstra Tangani Luapan Sampah di TPS Karena Banjir Rob
Sebelumnya, Pemko Banjarmasin sudah melakukan rapat dengan SKPD teknis berkaitan dengan penanganan banjir rob di Banjarmasin ini.
Dari rapat tersebut diketahui, wilayah terdampak banjir rob itu hampir merata di seluruh Kota Banjarmasin. Namun lagi-lagi karena SDM yang dimiliki Pemko terbatas, maka penanganan terlebih dahulu diarahkan ke kawasan Kecamatan Banjarmasin Utara.
“Di Cemara Raya dan sekitarnya. Itu aliran air dibersihkan. Agar air yang masih menggenang bisa langsung masuk ke sungai,” jelasnya.
“Kami harapkan bisa cepat penanganannya. Termasuk yang di kawasan kampus ULM,” tambahnya.
Disinggung terkait penanganan kawasan Kecamatan Banjarmasin Selatan, misalnya kawasan Jalan Prona 1 dan sebagainya, Ibnu mengaku sudah menginstruksikan camat beserta satgas kebersihan di tingkat kecamatan.
Kendati demikian, Ibnu mengakui bahwa tidak semua titik genangan bisa tertangani.
“Kalau di Jalan Prona itu memang belum sempat tertangani. Tapi di titik-titik yang lain, petugas sudah langsung membersihkan saluran-saluran air,” ungkapnya.
Saat ini pihaknya juga sudah menginstruksikan staf muda wali kota, untuk mendata kawasan mana saja yang hingga saat ini masih tergenang. Kemudian, dicarikan solusinya.
“Apakah dengan melakukan penyedotan, atau solusi lainnya. Jadi, saya kira personel BPBD, PUPR dengan pasukan turbonya, DLH dengan petugas kebersihannya masih mengupayakan solusinya,” tekannya.
“Fenomena ini harus dijadikan kesempatan untuk melihat saluran-saluran hingga sungai-sungai kita apakah masih berfungsi. Kami sudah menginstruksikan dinas PUPR untuk mengecek drainase yang ada di Kota Banjarmasin,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Banjarmasin, Fahrurraji, ketika dikonfirmasi terpisah mengaku bingung berkaitan kondisi banjir rob yang masih menggenangi kawasan Prona 1.
“Personel BPBD, itu keliling. Karena keterbatasan personel, jadi kawasan itu mungkin luput dari pantauan,” klaimnya.
Untuk itu, ia berjanji akan segera memantau perkembangan banjir rob di kawasan tersebut. Kemudian, ia juga menjanjikan proses evakuasi apabila warga di sana memang memerlukan evakuasi.
“Yang pasti, kami tanyakan dahulu mereka mau dievakuasi kemana. Kalau ke posko, tentu tidak mungkin. Karena banjir rob ini durasinya hanya sebentar. Beberapa jam saja, kemudian air pun surut. Berbeda dengan banjir awal tahun tadi,” jelasnya.
“Tapi, kalau memang kondisi di sana sudah menyulitkan hingga membahayakan warga, mau tak mau warga wajib kami evakuasi,” pungkasnya.(fachrul)
Editor : Amran