Musik Panting Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan

BANJARMASIN,klikkalsel.com – Musik panting merupakan kesenian yang terkenal di Kalimantan Selatan (Kalsel) dan juga kesenian tradisional Banjar. Musik panting merupakan instrumen berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik yang muncul sekitar tahun 18-an.

Namun seiring perkembangannya, musik Panting jika tidak diteruskan dan diturunkan dari generasi ke generasi tidak mustahil kesenian yang membanggakan terebut akan hilang disapu zaman. Hal tersebut dikatakan Hendra Cipta seorang musisi banua usai Talk Show disalah satu Media di banjarmasin, Kamis (4/2/2021) sore.

Musik panting awalnya merupakan musik yang berasal dari daerah Rantau yakni di Desa Pandaan. Di daerah itu musik tersebut adalah sebagai penggiring tari-tarian umumnya pada acara panen dan perayaan upacara hari besar lainnya.

Seiring perkembangan waktu, musik panting tersebut dibawa kederah Desa Barikin, Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah oleh Awe Sabaini Alm, disanalah Panting mengalami perkembangan yang pesat.

“Disitulah perkembangan muisk panting bermula, hingga berkembang ke daerah daerah lain khususnya di Kalsel,” katanya kepada klikkalsel.

Seiring perkembangannya pula musik panting mulai kurang dilirik oleh generasi berikutnnya, untuk itu musik panting kini telah berkoloberasi dengan alat musik yang lebih modern. Namun tidak menghilangkan atau instrumen musik panting tersebut masih dipertahankan.

“Ini demi melestarikan seni dan budaya khas Kaliamntan Selatan,” ucapnya.

Ditambahkannya pula musik panting sekarang tidak hanya dikenal ditanah Lambung Mangkurat saja, tetapi sudah menyebar keluar pulau Kalimantan, seperti jakarta, Surabaya, Bandung dan daerah lainnya.

“Tak hanya dangdut, musik panting sekarang juga sudah masuk di pop , zass dan genre lainya,” tambahnya.

Saat ditannya kapan musik panting itu ada ?, dijawabnnya, musik panting sudah ada sejak penjajahan di zaman raja-raja banjar.

“Untuk wilayah Banjarmasin musik panting berkemas dengan alat modern seperti keyboar, gitar, Blbass elektrik sebagai harmonisasi. Namun untuk wilayah Barikin dan Rantau musik panting masik banyak menggunakan alat tradisional seperti babun, gong, suling, dan rebab,” pungkasnya.(azka)

Editor : Amran